Jumat, 29 Maret 2024

Kampus STAIG Hasilkan 227 Sarjana

Dani Agus
Sabtu, 28 Januari 2017 13:30:02
Sekolah Tinggi Agama Islam Grobogan (STAIG) melangsungkan acara wisuda sarjana S1 di pendapa kabupaten, Sabtu (28/1/2017).  (MuriaNewsCom/ Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Sekolah Tinggi Agama Islam Grobogan (STAIG) melangsungkan acara wisuda sarjana S1, Sabtu (28/1/2017). Kali ini ada 62 sarjana baru yang mengikuti wisuda yang ditempatkan di pendapa kabupaten setempat tersebut. Terdiri dari 32 pria dan 30 putri. Ini merupakan wisuda ketiga kalinya yang digelar STAIG Grobogan. Tahun lalu, ada 77 orang dan pada wisuda perdana tahun 2015 ada 88 wisudawan. Dengan demikian, jumlah sarjana yang dihasilkan sampai saat ini ada 227 orang. Seluruh sarjana yang dihasilkan STAIG berasal dari Fakultas Tarbiyah jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Saat ini masih dipersiapkan satu jurusan baru, yakni pendidikan guru RA/MI. Selain civitas akademika, acara wisuda juga dihadiri Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Jateng Hasyim Muhammad. Terlihat pula, Ketua STAIG Moh Ali Musafak, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Grobogan (YAPIG) Jumari. Hadir pula Asisten II Pemkab Grobogan Dasuki dan Kepala Kantor Kemenag Grobogan Moh Arifin dan perwakilan FKPD. Dalam kesempatan itu, hadir pula Dosen UIN Walisongo Semarang Mahfudh Junaidi yang juga didaulat menyampaikan orasi ilmiah. Dalam orasinya, Junaidi mengangkat tema karakter pendidikan di Jepang. Dalam orasinya, Junaidi sempat menceritakan pengalaman yang didapat ketika melangsungkan riset di Jepang beberapa waktu lalu. Sementara itu, Asisten II Pemkab Grobogan Dasuki sempat meminta agar orang tua di Grobogan tidak perlu ragu kalau mau menguliahkan anaknya di STAIG. Sebab, meski belum bakyak jumlah mahasiswanya namun perguruan tinggi ini legal.  "STAIG ini merupakan perguruan tinggi yang legal dan sudah terakreditasi. Untuk itu tidak perlu ragu kalau mau kuliah di sini," katanya. Soal legalitas ini penting disampaikan. Hal ini menyusul banyaknya kasus perguruan tinggi ilegal di sejumlah tempat yang menyebabkan keabsahan ijazah yang dikeluarkan tidak diakui. Dasuki menambahkan, sampai saat ini, baru ada dua perguruan tinggi yang terdapat di Grobogan. Selain STAIG, sebelumnya ada Stikes Annur."Dibandingkan daerah lain, jumlah perguruan tinggi d isini masih kalah. Ke depan, kita harapkan ada penambahan jumlah perguruan tinggi yang ada di sini. Pemkab tentunya akan membantu jika ada yang mau mendirikan perguruan tinggi di sini," jelasnya. Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar