Jumat, 29 Maret 2024

DPRD Jateng Penasaran dengan Kampung KB di Grobogan

Dani Agus
Selasa, 24 Januari 2017 22:00:40
Sekda Grobogan Sugiyanto (tengah) didampingi Anggota Komisi E DPRD Jateng Taj Yasin dan Kepala BP3AKB Jateng Sri Kusuma Astuti saat menggelar pertemuan di ruang rapat wakil bupati. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah melangsungkan kunjungan kerja ke Grobogan, Selasa (24/1/2017). Kedatangan wakil rakyat yang dipimpin anggota Komisi E Taj Yasin itu dalam rangka melihat perkembangan kampung keluarga berencana (KB) di Dusun Menjanganan, Desa Putat, Kecamatan Purwodadi. Sebelum menuju lokasi, rombongan wakil rakyat sempat menggelar pertemuan di ruang rapat wakil bupati. Ikut menyertai wakil rakyat, Kepala BP3AKB Jateng Sri Kusuma Astuti. Rombongan dari Provinsi Jateng diterima Sekda Grobogan Sugiyanto dan sejumlah pejabat terkait. Antara lain, Kepala DP3AKB Grobogan Lely Astati, Kabag Kesra Moh Arifin dan Kabag Humas Ayong Muchtarom. Dalam kesempatan itu, Sekda Sugiyanto menyatakan, kampung KB pertama di Grobogan dicanangkan di Dusun Menjanganan, Desa Putat, pada Rabu (27/1/2016) lalu. Kampung KB ini diadakan sebagai salah satu upaya untuk menekan ledakan jumlah penduduk. “Pembentukan Kampung KB ini sudah berjalan baik meski belum bisa maksimal karena masih ada kendala yang harus dihadapi. Namun, sejauh ini program tersebut bisa membantu upaya pemerintah dalam bidang kependudukan. Sampai akhir tahun 2016, di 19 kecamatan sudah ada kampung KB,” kata Sugiyanto. Menurutnya, melalui Kampung KB ini diharapkan bisa memberikan kekuatan dan motivasi bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK). Dengan demikian, program KB yang mengalami pasang surut dalam perkembangannya akan bisa meningkat lagi. Sehingga pada akhirnya akan dapat mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Sementara itu, Taj Yasin meminta agar instansi terkait memberikan penjelasan lengkap dan jelas pada masyarakat terkait dibentuknya Kampung KB tersebut. Sebab jika informasinya tidak tepat maka akan berdampak tidak efektifnya pelaksanaan program KKBPK tersebut. Untuk itu, masyarakat harus tahu masalah di bidang kependudukan. Sepeti laju pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk, pemberian wawasan pada pasangan usia subur agar mau ikut KB. “Pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk merevitalisasi program KB karena tantangan dan tanggung jawab yang dihadapi oleh keluarga-keluarga Indonesia ke depan akan semakin besar. Salah satu upaya pendekatan yang dilakukan adalah melalui pencanangan Kampung KB ini,” imbuhnya. Kepala BP3AKB Jateng Sri Kusuma Astuti menambahkan, tujuan pembentukan kampung KB adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungan paling bawah, yakni sebuah kampung. Dalam pelaksanaannya, bukan hanya masalah KB saja yang akan diprioritaskan. Tetapi juga ada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan usaha kecil yang ada di kampung tersebut. Selain itu, upaya untuk menekan anak putus sekolah, pernikahan dini dan kenakalan remaja juga jadi sasaran lainnya. Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar