Jumat, 29 Maret 2024

Ingin Menikmati Malam Tahun Baru dalam Suasana Kamping? Datang ke Desa Banjarejo Grobogan

Dani Agus
Sabtu, 31 Desember 2016 12:30:21
Sejumlah warga Desa Banjarejo, Grobogan, sedang mempersiapkan tenda bagi pengunjung yang akan merayakan tahun baru di kawasan objek wisata bekas sumur minyak tua. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Suasana perayaan tahun baru di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan, malam nanti bisa dipastikan beda dengan lainnya. Sebab, acaranya digelar layaknya suasana kamping yang dilakukan para pecinta alam. “Sengaja kita tidak menampilkan acara yang menimbulkan banyak kebisingan. Makanya, kita bikin suasananya seperti kamping dan lokasinya kebetulan sangat mendukung,” kata Kades Banjarejo Ahmad Taufik. Menurutnya, di lokasi kegiatan yang ditempatkan di kawasan objek wisata bekas sumur minyak tua yang dikenal dengan nama Buran itu sudah disiapkan tenda besar untuk pengunjung. Karena tendanya mungkin tidak mencukupi maka pengunjung yang akan datang sudah disarankan untuk membawa perlengkapan kamping sendiri. Taufik menyatakan, ide membikin acara tahun baru itu datang dari warga dan juga para pemerhati purbakala dan cagar budaya. Dari sinilah, kemudian diputuskan untuk menggelar acara memeriahkan pergantian tahun di Banjarejo. “Lokasi yang kita pilih sengaja di kawasan Buran. Pertimbangannya, selain lokasinya menarik, di sana jauh dari perkampungan sehingga aktivitas perayaan tahun baru tidak akan mengganggu masyarakat,” katanya. Terkait dengan penyelenggaraan kegiatan yang baru kali ini dilakukan, sejak beberapa hari lalu, berbagai elemen masyarakat Desa Banjarejo sudah mulai bergotong-royong menata lokasi. Di antaranya, membersihkan rumput liar di sekitar sendang, dan menyiapkan sarana lain yang diperlukan. Misalnya, tempat duduk dan bersantai bagi pengunjung. Kemudian membikin jembatan bambu hingga tengah sumur minyak untuk dipakai selfie pengunjung. Untuk menyemarakkan malam pergantian tahun nanti, ada beragam acara yang disiapkan. Antara lain, api unggun dan pesta lampion dan kembang api. “Sementara baru ini yang kita siapkan. Kemungkinan nanti bisa kita tambah lagi acaranya biar tambah meriah,” imbuhnya. Taufik menyatakan, lokasi wisata itu berada di tanah tegalan milik Mbah Lamidi. Jarak sumur dari perkampungan penduduk sekitar satu kilometer jauhnya dan tempatnya memang agak terpencil. Bentuk sumur ini menyerupai lingkaran dengan diameter 7 meter dan kedalamannya diperkirakan lebih dari 10 meter. Dari jarak sekitar 5 meter dari sumur sudah tercium bau menyengat, seperti bau solar. Sumur minyak ini merupakan sisa peninggalan zaman Belanda. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar