Kamis, 28 Maret 2024

Ada Tiga Puskesmas di Kudus yang Belum Ditemukan Kasus Kusta

Murianews
Senin, 26 Desember 2016 07:35:13
Murianews, Kudus – Di beberapa puskesmas di wilayah Kabupaten Kudus, sudah ditemukan penderita penyakit kusta. Hanya ada tiga puskesmas yang masih nihil penderita penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Maryata melalui Kasi Pencegahan Penyakit dan Kejadian Luar Biasa Subiyono, tiga puskesmas yang masih nihil itu adalah Puskesmas Gondosari, ,Bae dan Wergu Wetan. ”Kita memang harus terus update, untuk mengetahui penderita kusta atau lepra yang ada di wilayah ini. Salah satunya melalui puskesmas-puskesmas yang ada di Kudus ini,” jelasnya. Dari hasil pengecekan itu, diketahui bahwa per 15 Desember 2016 ini, jumlah kasus kusta mencapai 69 kasus. Ini termasuk mengalami peningkatan, karena di tahun 2014 lalu, ada sekitar 66 kasus, sedangkan di tahun 2015 turun menjadi 53 kasus saja. ”Sedangkan saat ini, di mana akhir tahun belum selesai, kita sudah ada 69 kasus. Ini berarti, penderita kusta lebih banyak atau meningkat. Dan kami dari pihak pemerintah, perlu mewaspadainya,” tuturnya. Jenis kusta sendiri, ada dua macam. Yakni kusta kering atau pausi basiler (PB) dengan jumlah penderita 12 orang, dan kusta basah atau multi basiler (MB) dengan jumlah penderita 57 orang. Untuk wilayah persebaran terbanyak penyakit ini, menurut Subiyono, ada di wilayah Puskesmas Tanjungrejo. Di mana terdapat 7 kasus. Yang paling dikhawatirkan adalah penyebaran kusta jenis MB. ”Karena bisa menyebabkan kematian,” jelasnya. Salah satu cara menemukan penderita kusta, adalah dengan melakukan penelusuran dan pemeriksaan langsung di masyarakat umum. Atau disebut metode casepending. Dan itu sudah dilakukan di 20 desa yang ada di Kudus ini. ”Karena semakin banyak ditemukan kasus kusta, akan semakin bagus. Ini karena penyebarannya bisa dicegah melalui pengobatan. Justru kalau kasus kusta menurun, perlu dievaluasi kembali. Apa penderita benar-benar tuntas pengobatan atau belum tersentuh petugas,” tuturnya. Dikatakan Subiyono, pemeriksaan juga menyasar ke sekolah dasar (SD), karena kusta juga berpotensi menular ke anak-anak. Sehingga inilah yang menyebabkan pihaknya melakukan pemeriksaan secara merata, bukan hanya kepada orang dewasa saja. Pihaknya juga sudah menentukan 20 desa yang diteliti tersebut, menjadi prioritas pemeriksaan langsung. Karena diindikasikan sebagai epidemis virus microbacterium leprae. Contohnya Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Desa Kirig dan Sadang di Kecamatan Mejobo, dan lainnya. ”Kusta itu bisa ditangani secara cepat, sehingga tidak menimbulkan cacat permanen. Caranya dengan pengobatan rutin selama dua minggu tanpa putus. Dan kalau dilaksanakan sesuai prosedur, kusta tidak bakal menular,” imbuhnya. Editor: Merie

Baca Juga

Komentar