Jumat, 29 Maret 2024

Rayakan Natal, Barang Bekas disulap jadi Kandang Domba di Gereja ST Yohanes Evangelista Kudus

Faisol Hadi
Sabtu, 24 Desember 2016 14:30:00
Warga sedang melihat barang bekas yang disulap menjadi barang menarik untuk perayaan Natal di Gereja ST Yohanes Evangelista Kudus. (MuriaNewsCom/ Faisol Hadi)
Murianews, Kudus  - Jika biasanya perayaan Natal identik dengan pohon, ternyata di Gereja ST Yohanes Evangelista Kudus berbeda. Di sana, tidak menonjolkan pohon Natal, melainkan membuat sebuah kandang domba. Namun, pembuatan kandang domba dibuat dari barang bekas semua. Hardo Suyatno, Pastur Gereja mengatakn pembuatan kandang membutuhkan waktu hingga sebulan. Pembuatan dimulai dari akhir November dan diselesaikan mendekati perayaan Natal besok. "Ada belasan sukarelawan yang membantu menyelesaikan kandang ini. Semuanya gotong-royong guna menyelesaikan pembangunan kandang domba ini," katanya kepada MuriaNewsCom, di Gereja ST Yohanes Evangelista Kudus, Sabtu (24/12/2016).   Menurutnya, para relawan datang dengan sukarela membantu penyelesaian bangunan. Waktu yang lama dibutuhkan, lantaran untuk atap harus dianyam terlebih dahulu supaya kesan seni bisa ditonjolkan. Barang bekas yang dimaksud, kata dia adalah menggunakan pelepah pisang. Pelepah itu, juga pemberian dari pabrik rokok di Kudus. Permintaan pelepah pisang dilakukan jauh-jauh hari, guna mendapat barang yang dituju. Pelepah pisang itu merupakan bekas dari pembungkus tembakau. Pelepah tersebut, menghabiskan sejumlah dua truk besar, untuk membangun kandang domba. Jumlah yang amat banyak itu tak digunakan semuanya. Melainkan dipilih beberapa yang dianggap masih bagus dan layak digunakan. Selain pelepah pisang, pembuatan juga menggunakan pallet bekas dari perusahaan rokok yang sama. Pallet digunakan untuk menyusun alas bangunan secara bertingkat, yang kemudian dibungkus dengan pelepah pisang. "Kami membuat hal yang baru dari tahun sebelumnya. Jika pada 2015 membuat pohon Natal dari gelas mineral plastik, maka sekarang membuat kandang domba Natal," ungkapnya. Untuk patung yang ada juga patung yang lama tak ditunjukkan. Tercatat selama 30 tahun, patung hanya tersimpan dalam gudang dan terkesan disimpan saja. Maka dari itu pada kesempatan kali ini ditampilkan. Barang bekas dipilih, karena menyesuaikan dengan tema tahun ini. Tema yang diusung adalah Menyelamatkan Bumi dan Memelihara Lingkungan Hidup. Sehingga masyarakat diajak untuk tak meremehkan barang bekas. "Kalau barang bekas sudah dimanfaatkan dengan baik, maka akan muncul hal yang bagus dan mahal. Jadi jangan remehkan barang bekas," imbuhnya. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar