Jumat, 29 Maret 2024

Positif Gangguan Jiwa, Ibu Penggorok Balitanya di Grobogan Bebas Jeratan Hukum

Dani Agus
Rabu, 21 Desember 2016 17:00:44
ILUSTRASI
Murianews, Grobogan - Masih ingat peristiwa pembunuhan sadis terhadap seorang bocah yang dilakukan ibu kandungnya beberapa waktu lalu? Tersangka bernama Umi Nurhidayah yang diduga melakukan tindakan pembunuhan itu ternyata mengalami gangguan jiwa. Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan tim dokter RSUD Purwodadi yang menangani tersangka setelah melakukan kasus pembunuhan tersebut. “Kita sudah mendapat penegasan secara lesan dari tim dokter jika Umi Nurhidayah positif terkena gangguan kejiwaaan,” ungkap Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning melalui Kasat Reskrim AKP Eko Adi Pramono, Rabu (21/12/2016). Eko menjelaskan, karena sudah ada penegasan dari tim dokter maka penyidik tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan lebih lanjut. Lantaran mengalami gangguan jiwa maka tersangka tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya atas dugaan pembunuhan terhadap anak kandung sendiri. Dengan adanya penegasan tersebut, lanjut Eko, proses lebih lanjut akan dilakukan setelah ada keterangan tertulis dari pihak RSUD sebagai dasar hukum. Setelah ada rekomendasi itu, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasusnya akan dihentikan penyidikannya atau tidak. “Penegasan lesan sudah, namun keterangan resmi secara tertulis dari pihak RSUD belum kita dapat. Rencananya dalam waktu dekat akan disampaikan pada kita. Sebelum ada surat tertulis yang dipakai sebagai dasar hukum, kita tidak bisa mengambil langkah lebih lanjut. Saat ini tersangka masih dirawat di RSUD Purwodadi” jelasnya.   Baca juga : Sadis, Bocah 4 Tahun di Grobogan Digorok Ibu Kandungnya Seperti diberitakan, peristiwa pembunuhan yang menghebohkan itu tejadi Minggu (4/12/2016) terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, korban ditemukan Sukimin, ayah kandungnya yang baru pulang dari sawah dalam kondisi penuh darah di dekat kamar mandi. Di bagian leher bocah itu terdapat luka sayatan benda tajam selebar 10 cm. Sebelum kejadian, kondisi rumah tersebut dalam keadaan sepi karena Sukimin dan istrinya Umi pergi ke sawah. Demikian pula dengan dua anaknya Fais (8) dan Muhammad Azka (4) yang juga ikut ke sawah bersama kedua orang tuanya. Namun, tidak lama kemudian, Umi dan Azka pulang duluan. Ceritanya, Umi pamit pulang karena mau memandikan Azka. Tidak lama setelah keduanya pulang, Sukimin dan anak pertamanya menyusul. Namun, ketika sampai di rumah Sukimin mendapati tubuh anak keduanya sudah berlumuran darah. Indikasinya, darah tersebut keluar dari luka di leher itu akibat sayatan pisau dapur. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar