Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Grobogan Ancam Rekanan yang Tak Tepat Waktu Kerjakan Proyek

Dani Agus
Jumat, 16 Desember 2016 16:00:20
Pekerjaan revitalisasi Alun-alun Purwodadi senilai Rp 10,3 miliar terus dikebut karena sudah mendekati batas akhir pekerjaan. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Masih adanya sejumlah proyek yang dikerjakan melebihi waktu yang ditentukan, ternyata membuat geram Bupati Grobogan Sri Sumarni. Kepada wartawan, Sri menegaskan agar para kepala dinas turun ke lapangan memantau perkembangan proyek ini. “Sebelum akhir tahun, semua proyek harus sudah rampung. Kalau ada rekanan yang bandel jangan ragu untuk mengingatkan atau menjatuhkan denda sesuai ketentuan,” tegasnya di Grobogan, Jumat (16/12/2016). Ia menyatakan, sejauh ini memang ada beberapa proyek yang belum selesai dikerjakan tetapi batas waktunya sudah lewat. Pihak rekanan masih diberikan kesempatan atau tambahan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tetapi dikenakan sanksi denda. “Kalau tidak salah, ada satu proyek pembangunan puskesmas yang belum selesai. Saya sudah minta agar secepatnya diselesaikan karena keberadaan puskesmas itu sangat diperlukan masyarakat,” katanya. Kalau menjelang akhir tahun ternyata tidak rampung, maka kontraknya diputus saja dan pembangunannya dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya. Bagi rekanan yang sampai terkena putus kontrak agar dimasukkan dalam daftar hitam. Masalah pemutusan kontrak telah diatur di dalam perjanjian kerja. “Kami mengingatkan para rekanan agar tepat mutu, tepat administrasi dan tepat waktu dalam mengerjakan proyek tersebut. Kalau ada yang tidak tertib ya diputus saja kontraknya dan di-blacklist,” kata mantan Ketua DPRD Grobogan itu. Disinggung soal proyek revitalisasi Alun-alun Purwodadi, Sri menyatakan, proyek tersebut batas waktunya berakhir 22 Desember mendatang. Pihak rekanan, masih punya waktu beberapa hari lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya. “Untuk proyek alun-alun belum melewati deadline. Masih ada waktu beberapa hari lagi dan pihak rekanan sudah komitmen bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,” cetusnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Johari Angkasa ketika dimintai komentarnya, tahun 2016 ini ada 19 puskesmas yang direnovasi. Total dana untuk perbaikan gedung puskesmas mencapai Rp 28 miliar. Dari dana ini, sebanyak Rp 22 miliar berasal dari pusat melalui dana alokasi khusus (DAK). Sedangkan, Rp 6 miliar dari Pemprov Jateng. “Untuk tahun ini, dari 30 puskesmas yang dimiliki, ada 19 yang direnovasi. Adapun besarnya alokasi dana renovasi tiap puskesmas bervariasi. Mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 2,6 miliar yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan lahan yang ada di tiap-tiap puskesmas,” katanya. Dijelaskan, dari proyek di 19 puskesmas, hanya tinggal satu saja yang belum rampung. Yakni, proyek renovasi Puskesmas Tanggungharjo. Sedangkan, 18 proyek lainnya sudah selesai kendati ada beberapa yang kena denda karena penyelesaiannya melewati batas waktu. “Untuk puskesmas Tanggungharjo batas akhir pekerjaan pada 27 November dan sudah kita beri perpanjangan waktu. Informasi terbaru, Sabtu besok proyek di sana sudah rampung dikerjakan. Besok saya akan kesana untuk mengecek lapangan,” katanya. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar