Kamis, 28 Maret 2024

Haryanto Imbau Warga NU di Pati Bersatu dan Guyub Rukun

Lismanto
Sabtu, 19 November 2016 17:27:38
Haryanto (tiga dari kiri) berdoa bersama dalam Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama di Ponpes Raudlatul Falah, Bermi, Gembong, Sabtu (19/11/2016). (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Anggota Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, Haryanto mengimbau kepada warga NU di Kabupaten Pati bisa bersatu padu dan guyub rukun membentuk satu organisasi yang kuat dalam platform Ahlus-Sunnah wal Jama'ah. Hal itu disampaikan Haryanto, usai menghadiri Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama di Ponpes Raudlatul Falah, Bermi, Gembong, Sabtu (19/11/2016). "Dalam pendidikan ini, kami berharap agar menjadi bekal bagi kader penggerak NU di berbagai ranting dan wilayah kecamatan untuk bersatu padu, jangan sampai terkena hasutan-hasutan, ajaran-ajaran yang berpotensi memecah belah umat," kata Haryanto. Menurutnya, NU merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia yang punya peran strategis untuk menangkal paham radikalisme dan menjaga keutuhan NKRI. Karena itu, kebesaran NU tersebut jangan sampai dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah kesatuan umat NU dalam bingkai NKRI. "Kalau organisasi sudah besar, bukan berarti tanpa pendidikan dan pelatihan. Sebab, pendidikan sangat diperlukan agar NU selalu berkembang, maju, dan berada dalam rel Ahlus-Sunnah wal Jama'ah. Saking besarnya NU, banyak orang-orang dari luar negeri yang belajar NU di Indonesia kemudian membuka NU cabang di berbagai negara," kata Haryanto. Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Pati Ali Munfaat menuturkan, pendidikan kader penggerak NU di Bermi merupakan tindak lanjut dari pelatihan di tingkat cabang yang dikembangkan di masing-masing kecamatan. PKPNU bertujuan untuk membekali kader-kader NU agar ke depan menjadi pengurus yang militan dan bisa mengatur keorganisasian NU supaya tidak terpecah belah. "Kita tahu, gelombang radikalisme sudah masuk cukup lama di Indonesia. NU bertugas tidak hanya menghalau paham radikalisme di Indonesia, tetapi juga internal NU sendiri. Karenanya, PKPNU diharapkan menjadi bekal yang baik bagi kader penggerak NU," imbuh Ali. Dalam PKPNU, peserta digembleng selama lima hari. Dua hari dilakukan di tingkat kecamatan, sedangkan tiga hari dilakukan di tingkat kabupaten. Mereka mendapatkan bekal olah jasmani, rohani, akal, hati, dan fisik. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar