Kamis, 28 Maret 2024

Begini Langkah Pemkab Pati Jadikan Pasar Tradisional jadi Pusat Ekonomi Warga

Lismanto
Jumat, 11 November 2016 08:07:34
Kepala Disperindag Pati Riyoso (kiri) meninjau pembangunan pasar tradisional Tayu, beberapa waktu lalu. (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Keberadaan minimarket yang mulai merebak di Pati dalam waktu setahun terakhir, ternyata sudah diantisipasi Pemkab Pati jauh-jauh hari. Pemkab Pati sudah membuat solusi terkait dengan merebaknya minimarket di Pati. Salah satu upaya yang dilakukan pemkab, antara lain dengan membangun Pasar Pragola sebagai pusat produk unggulan daerah Pati, membangun sembilan tradisional di Pati agar lebih representatif, dan membuat regulasi dengan jarak minimal minimarket harus berada 500 meter dari pasar tradisional. "Tidak bisa dimungkiri, pasar tradisional masih menjadi kekuatan ekonomi warga Pati secara mandiri. Karena itu, Pemkab Pati berupaya untuk membangun kembali pasar tradisional agar lebih representatif. Dengan begitu, pembeli merasa nyaman saat belanja di pasar tradisional," kata Kepala Disperindag Pati, Riyoso. Pembangunan pasar tradisional juga diharapkan agar keberadaan pasar tradisional siap bersaing menghadapi persaingan global, karena Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sejumlah pasar yang sudah dibangun, antara lain Pasar Puri, Rogowongso, Sleko, Kayen, Tayu, Trangkil, Wedarijaksa, Bulumanis, dan Winong. "Perkembangan minimarket di Pati memang cukup pesat. Karenanya, pasar tradisional butuh terobosan agar bisa mengimbangi pasar modern, termasuk minimarket. Pembangunan pasar menjadi upaya pemkab agar pasar tradisional kembali menjadi pusat perekonomian warga," tandasnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar