Kamis, 28 Maret 2024

Tarif Parkir di Kudus Banyak yang Tak Sesuai Peraturan Daerah 

Faisol Hadi
Kamis, 3 November 2016 20:00:12
Murianews, Kudus - Keberadaan parkir di Kudus selalu membuat resah. Di antaranya adalah keberadaan juru parkir (jukir) yang sukanya menarik iuran parkir melebihi aturan. Kondisi itu hampir dialami di bebebepa tempat, khususnya daerah perkotaan di Kudus. Seperti dikeluhkan Isrok. Menurut warga Mejobo itu, kawasan kota memiliki tarif parkir yang mahal. Hal itu membuatnya was-was saat hendak parkir di wilayah perkotaan. "Malahan di kawasan pasar Kliwon. Parkirnya tidak mau meski dikasih Rp 1 ribu. Mereka meminta parkir Rp 2 ribu untuk sepeda motor yang parkir di sana," katanya kepada MuriaNewsCom. Menurutnya, kondisi parkir yang mahal juga dialami saat kegiatan CFD. Parkir di kawasan Simpang Tujuh mencapai Rp 3 ribu. Hal itu lantaran dianggap momen yang jarang sehingga tarif naik. Selain itu, banyak jukir yang juga tidak mau mengambil kendaraan parkir yang tertutup kendaraan lain. Hal itu membuat warga semakin kesulitan mengambil kendaraan miliknya. "Sebenarnya kalau membayar Rp 1 ribu tidak masalah. Yang penting pelayanan juga harus bagus dan mau melayani masyarakat," ujarnya. Sementara, Kepala Dishubkominfo Kudus Didik Sugiharto menegaskan jika jukir tidak mau melayani lebih baik tidak usah dikasih uang parkir. Apalagi melihat kondisi tarif parkir yang tinggi. "Kalau perlu meminta karcisnya. Kalau masih semacam itu maka laporkan saja ke polisi atau tidak usah membayar. Tidak akan  terjadi apa-apa dengan tidak membayar," ujarnya. Untuk tahun depan, diagendakan pengelolaan parkir dengan pihak ketiga untuk parkir umum. Hal itu untuk mengejar target parkir umum atau parkir tepi jalan yang tiap tahun tidak tercapai. Sedangkan parkir khusus di Pasar Kliwon akan diusulkan  adanya portal untuk masuk gedung parkir. Dengan demikian maka tiap masuk akan membayar sesuai dengan aturan. Hal itu selain mengejar target juga dilakukan untuk sesuai aturan pembayaran tarif parkir. Berdasarkan data, untuk  2016, target naik target Rp 1,04 miliar, dan hingga bulan lalu,  realisasi mencapai sekitar Rp 200 juta. Target yang banyak itu, juga termasuk dalam parkir pasar dan sektor pariwisata. Di  2014 lalu, target yang diberikan sejumlah Rp 270 juta dengan  realisasi Rp 239 juta (88%). Sedangkan pada  2015 target yang diberikan Rp 395 juta dan realisasi Rp 293 juta (89%). Sementara untuk parkir khusus juga mengalami kenaikan. Pada  2014 target Rp 727 juta realisasi Rp 685 juta (95%), pada 2015  Rp 2.125 miliar dan bisa terealisasi Rp 992 juta (49%). Sedangkan 2016 target 3.147 miliar dan hingga Juli, mencapai Rp 530 juta. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar