Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Sri Sumarni Percaya Banjarejo adalah Kerajaan Medang Kamulan

Dani Agus
Minggu, 30 Oktober 2016 18:20:48
Murianews, Grobogan – Kawasan Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, bakal menjadi salah satu lokasi wisata yang bisa diandalkan ke depannya. Ini seiring dengan langkah Bupati Grobogan Sri Sumarni yang akan membangun kawasan itu. Bupati merasa optimistis jika ke depan, Desa Banjarejo bakal jadi tempat kunjungan wisatawan. Itu dinyatakannya usai bupati Banjarejo sebagai desa wisata, belum lama ini. ”Potensi wisata dalam hal benda purbakala dan cagar budaya di Banjarejo memang luar biasa. Dua potensi ini sudah bisa jadi daya tarik banyak orang untuk datang ke sini. Sejak kecil dulu saya sering dengan cerita Medang Kamulan, dan saya yakin jika kerajaan itu pernah ada di sini,” katanya. Menurut bupati, untuk memaksimalkan potensi Banjarejo, tentu tidak selesai dengan menetapkan jadi desa wisata saja. Tetapi banyak hal lain yang harus dilakukan agar pencanangan desa wisata bisa sukses seperti harapan semua pihak. ”Jadi, untuk menyukseskan Desa Wisata Banjarejo ini harus dikejakan satu persatu. Tidak bisa dalam sekejap karena butuh waktu dan biaya,” jelasnya. Salah satu prioritas yang akan dilakukan adalah pembenahan sarana dan prasarana pendukung. Yakni, perbaikan akses menuju Banjarejo, karena masih ada banyak ruas jalan yang kondisinya rusak. Baik akses dari Kecamatan Kradenan maupun Kecamatan Ngaringan. ”Saya sudah perintahkan supaya perbaikan jalan menuju Banjarejo dialokasikan pada APBD 2017. Saat ini, proses penyusunan APBD 2017 masih dalam tahap awal. Soal perbaikan akses jalan ke Banjarejo juga sudah dapat dukungan penuh dari Pak Agus Siswanto (ketua DPRD Grobogan, red). Untuk pembenahan sarana dan prasarana pendukung lainnya pasti akan kita perhatikan,” terang Sri. Mantan ktua DPRD Grobogan itu juga berpesan kepada Kepala Desa (Kades) Banjarejo Ahmad Taufik, agar merawat penemuan benda bersejarah dengan baik. Sri juga meminta agar Taufik selalu berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya terkait pengembangan desa wisata. Seperti dengan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Balai Arkeologi (Balar) Jogjakarta, tim Ahli Cagar Budaya Jateng, dan Disporabudpar. ”Setelah dijadikan desa wisata, banyak pekerjaan yang harus dilanjutkan. Tergetnya, potensi disini harus bisa mendatangkan banyak pengunjung,” pesannya. Editor: Merie

Baca Juga

Komentar