Jumat, 29 Maret 2024

Bangunan Kuno dari Tatanan Batu Bata jadi Penemuan Paling Fenomenal di Banjarejo

Dani Agus
Jumat, 28 Oktober 2016 10:00:42
Warga terlihat ramai melihat bangunan kuno yang ditemukan di areal persawahan Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan beberapa waktu lalu (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews,Grobogan - Dari sekian banyak benda bersejarah di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan, barangkali penemuan bangunan kuno mirip pondasi yang terbuat dari tumpukan batu bata dinilai paling fenomenal. Sebab, sejak penemuan itu mencuat, ada ribuan orang yang berkunjung ke desa ini. Tidak hanya warga Grobogan saja, banyak juga orang dari luar kota yang datang ke sana. Bahkan, ada juga orang dari Kalimantan Timur yang melihat penemuan itu lantaran muncul kabar jika bangunan kuno tersebut merupakan bagian Istana Medang Kamulan. Bangunan kuno dari tatanan batu bata itu ditemukan di areal sawah di Dusun Nganggil (12/10/2015). Panjang pondasi yang sudah sempat digali dan terlihat ini ada 40 meter. Membentang dari arah utara menuju ke selatan. Batu bata yang dipakai membuat bangunan itu bentuknya lebih besar dibandingkan batu bata yang lazim saat ini. Panjang batu bata itu 30 cm, lebarnya 20 cm, dan ketebalannya 8 cm. Warnanya juga lebih merah dibandingkan batu bata saat ini. Tinggi bangunan mirip pondasi itu sekitar 40 cm. Lebarnya ada 30 cm. Tumpukan paling atas ditaruh batu bata yang dipasang dengan posisi melintang. Sementara batu bata pada tiga tumpukan dibawahnya dipasang dengan posisi berdiri. Penemuan bangunan kuno itu terjadi secara kebetulan. Yakni, saat para petani tengah membuat sumur gali dengan dana bantuan dari Kementerian Pertanian. Saat menggali sedalam dua meter, petani menemukan batu bata di dalam tanah. Adanya keyakinan jika Kerajaan Medang Kamulan berdiri di Desa Banjarejo menyebabkan penemuan itu langsung jadi pusat perhatian. Tidak lama setelah kabar itu menyebar, orang mulai berduyun-duyun datang ke sana. Setiap hari, tidak kurang 500 orang yang penasaran untuk melihat bentuk bangunan kuno tersebut. “Pengunjung bangunan kuno waktu itu memang luar biasa banyaknya. Bahkan saat hari Minggu atau libur, pengunjungnya sempat sampai 2.000 orang,” kata Kades Banjarejo Ahmad Taufik. Sementara itu, berdasarkan keterangan peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta Sugeng Riyanto yang datang ke lokasi, ditegaskan jika bangunan itu termasuk benda bersejarah. Sebab, dilihat dari cirinya, diperkirakan bangunan itu peninggalan abad 15 hingga 16. Menurutnya, bangunan kuno itu dinilai merupakan sebuah batas ruang tertentu. Artinya, tidak jauh dari lokasi pernah ada bangunan yang lebih besar. Bisa sebuah rumah, pusat aktivitas waktu itu atau sebuah bangunan kerajaan. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar