Jumat, 29 Maret 2024

Ibu-ibu di Desa Tambakromo Demo Tuntut Perangkat Desa Dilengserkan

Lismanto
Kamis, 13 Oktober 2016 14:22:50
Sejumlah ibu-ibu membentangkan spanduk di depan kantor Kecamatan Tambakromo, Kamis (13/10/2016). Mereka menuntut agar S dilengserkan dari jabatannya sebagai perangkat desa. (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Warga Desa Tambakromo, Kecamatan Tambakromo, Pati menggelar aksi demonstrasi di Kantor Kecamatan Tambakromo, Kamis (13/10/2016). Mereka menuntut agar perangkat desa berisial S (45) yang diduga tersandung kasus asusila dilengserkan dari jabatannya untuk selamanya. Dalam aksinya, warga yang didominasi dari kalangan ibu-ibu melakukan orasi sembari membawa spanduk bertuliskan tuntutan agar S dicopot dari jabatannya untuk selamanya. Mereka mengaku resah dengan adanya dugaan kasus asusila yang terjadi di desanya. "Perbuatan S sudah mencoreng nama baik perangkat desa. Itu sebabnya, kami menutut agar yang bersangkutan tidak hanya dinonaktifkan, tetapi juga diberhentikan dari jabatannya. Dia tidak patut dijadikan sebagai teladan untuk masyarakat," kata Karsono, warga setempat. Dia mengatakan, tuntutan warga sudah bulat. Saat ini, sudah ada dukungan dari perwakilan 12 rukun tetangga (RT) yang sebagian besar kalangan ibu-ibu. Mereka menuntut agar S dicopot jabatannya dari perangkat desa. Warga menuntut pencopotan jabatan S, setelah dia diduga terlibat hubungan terlarang dengan seorang penjaga Makam Nyai Ageng Ngerang berinisial Y. Polemik memuncak ketika keduanya akan menggelar prosesi ritual sumpah pocong. Namun, prosesi itu gagal dilaksanakan, setelah upaya mediasi dari seorang kiai yang disaksikan kepala desa dan perangkat desa lainnya berhasil. Kedua perangkat tersebut dinonaktifkan selama sebulan, pascaperistiwa tersebut. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar