Jumat, 29 Maret 2024

Prasasti Bertuliskan Tahlil Ditemukan di Makam Mbah Khalifah Ngepungrojo Pati

Lismanto
Selasa, 11 Oktober 2016 14:49:46
Para pegiat sejarah Pati tengah melihat prasasti yang berada di masjid Desa Ngepungrojo, Pati. (MuriaNewsCom/Lismanto)
[caption id="attachment_97189" align="alignleft" width="565"]Para pegiat sejarah Pati tengah melihat prasasti yang berada di masjid Desa Ngepungrojo, Pati. (MuriaNewsCom/Lismanto) Para pegiat sejarah Pati tengah melihat prasasti yang berada di masjid Desa Ngepungrojo, Pati. (MuriaNewsCom/Lismanto)[/caption] MuriaNewscom, Pati - Sebuah prasasti bertuliskan kalimat tahlil "La ilaha illallah" ditemukan di masjid kompleks Makam Mbah Khalifah di Desa Ngepungrojo, Kecamatan Pati. Ada angka tahun berbahasa Arab dalam prasasti tersebut. Namun, tulisan tahun tersebut masih samar-samar dan tidak diketahui apakah masehi atau hijriah. Saat ini, prasasti tersebut berada di masjid paling depan, tepat di ruang imam sholat. "Dilihat dari tulisan tahunnya menunjukkan antara tahun 1211 atau 1311. Tapi tidak ada keterangan apakah prasasti itu menggunakan sistem masehi atau hijriah," kata pegiat sejarah Pati, Susilo Tomo, Selasa (11/10/2016). Menurutnya, tahun tersebut mestinya menggunakan kalender hijriah, mengingat prasasti tersebut kental dengan nuansa Islam. Pada bagian atas terdapat kalimat tahlil, sedangkan pada bagian bawah terdapat dua huruf yang berdiri sendiri, yaitu Allah dan Muhammad. Semua ditulis menggunakan bahasa Arab. "Menurut saya, prasasti itu menggunakan penanggalan hijriah. Kalau misalnya benar 1311 H, berarti prasasti ini dibuat pada 127 tahun yang lalu. Kalau 1211 H, berarti dibuat pada 227 tahun yang lalu," imbuhnya. Kendati begitu, dia berpendapat bahwa prasasti tersebut bisa jadi bukan penanda makam, tetapi penanda masjid atau penanda ketika makam ditemukan untuk pertama kalinya. Dengan demikian, prasasti tersebut tidak bisa menjadi acuan untuk mengetahui kapan Mbah Khalifah yang diyakini sebagai tokoh penting pada zaman Kasultanan Demak itu dimakamkan. Sementara itu, juru kunci, Moh Marwi menuturkan, Mbah Khalifah sudah ada sebelum Walisongo. Namun, keterangan itu hanya ia dapatkan dari cerita tutur, bukan hasil riset yang didukung dengan metode penggalian sejarah ilmiah. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar