Jumat, 29 Maret 2024

Hotel di Cepu dan Blora Kian Menggeliat

Akrom Hazami
Selasa, 11 Oktober 2016 14:30:35
Jajaran BPC PHRI Blora berfoto bersama di pendapa pemkab setempat. (Humas Setda Protokol Blora)
Murianews, Blora – Heri Kristanto,Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Blora yang baru menyatakan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya dan teman-teman untuk mengelola BPC PHRI Kabupaten Blora selama 5 tahun mendatang. Ia merasa tersanjung karena telah dipercaya untuk mengemban jabatan ini. Pria asli Solo ini juga berharap dapat memaksimalkan keadministrasian PHRI. Pria yang telah mengepakkan sayapnya di ranah perhotelan, seperti Ambarrukmo Hotel Yogyakarta, Sahid Group dan Aerowisata Garuda Indonesia ini menceritakan pengalamannya saat pertama kali melanglang buana di Kota Minyak pertama di Indonesia, yakni Cepu. “Cepu, pada saat pertama saya datangi, nampak seperti terlena oleh proyek migas yang tidak longlast. Untung, Cepu dapat berbelok arah di sektor lain seperti perhotelan,” katanya. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan keadaan dahulu, Cepu kini sudah penuh oleh hotel, dari hotel bintang 5 hingga ‘bintang kejora’. Sehingga Cepu pada khususnya dan Blora pada umunya harus berubah, karena bisnis hotel maupun restoran ini tidak hanya bergantung dari satu market migas saja, melainkan banyak market. Ia memberi contoh Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu. “Jika bandar udara tersebut dapat dipoles dan dioperasikan secara maksimal, para pengusaha pun tentunya tak akan risau,” imbuhnya. Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, memaparkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Bidang Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai apa yang dapat ‘menjual’ dari potensi wisata yang ada di Blora. “Seperti misalnya Locotour, yang diminati para bule, juga Sumur Tua Sambong yang juga berpotensi. Jika ada investor yang mau mengelola pasti akan menarik, terlebih jika dikemas untuk tempat wisata anak-anak,” katanya. Potensi lain menurutnya, jika jalan Semarang-Blora bagus dan telah tetap menjadi jalur tengah, ini akan dapat menjadi jalan alternatif untuk pergi ke Bali. “Jika terealisasi, para pengusaha dapat mendirikan rumah makan besar untuk para wisatawan transit di Blora dan PHRI dapat berkecimpung di sini,” imbuhnya Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

TAG

Komentar