Kamis, 28 Maret 2024

Film Produksi SMPN 1 Gubug Berhasil jadi Juara pada Festival Film Grobogan

Dani Agus
Rabu, 28 September 2016 09:50:19
Pemenang FFG berfoto dengan Sekretaris Disporabudpar Grobogan Agus Hartanto (kanan) dan Kabid Kebudayaan Marwoto (kiri). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews,Grobogan - Berakhir sudah pagelaran Festival Film Grobogan (FFG) pada Selasa (27/09/2016) malam tadi. Pada tahap penilaian akhir yang dilangsungkan di Gedung Wisuda Budaya Purwodadi, film garapan tim SMPN 1 Gubug dengan judul ‘Gubug Omahku Gedhong Gegayuhanku’ berhasil menjadi juara I. Selain dapat titel terbaik, film fiksi berdurasi 20 menit itu juga menghasilkan tiga penghargaan lainnya. Masing-masing, pemeran wanita terbaik atas nama Tifani Sheva Anandya, kameramen terbaik (Bima Varian Ababil) dan sutradara terbaik ( Zulfa Izul Haque). Untuk peringkat II, film berjudul ‘Ngalor Ngetan’ produksi Komunitas Seniman Remaja Gumregah Penawangan. Selain itu, film ini juga berhasil menyumbangkan dua penghargaan. Masing-masing, pemeran pria terbaik dan penulis skenario terbaik yang keduanya diraih satu nama, yakni Panggah Rudhita. Satu film lainnya produksi Komunitas Seniman Remaja Gumregah Penawangan juga berhasil meraih peringkat III. Yakni, film dengan judul ‘Kanggo Bapak’. Dalam pelaksanaan final FFG yang disaksikan ratusan penonton itu ada tiga juri yang dihadirkan pihak panitia. Yakni, praktisi film Bambang Hengki dari Wonosobo, Hery Sioe dan Ari Ariyono, keduanya dari Mitz Studio Semarang. Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan Marwoto menyatakan, jumlah peserta FFG tahun ini ada 15 film. Peserta FFG datang dari kalangan sekolah maupun pegiat film. Tiap peserta boleh mengirimkan film lebih dari satu. “Film yang disertakan dalam lomba kali ini bagus-bagus. Adapun film yang diikutkan dalam festival ini temanya fiksi dengan durasi maksimal selama 20 menit,” katanya. Menurut Marwoto, pada tahun 2014 lalu, pihaknya sudah pernah menyelenggarakan festival film serupa. Saat itu, ada sekitar 25 film yang diikutkan dalam festival. Namun, pada tahun 2015 acara festival tidak dilaksanakan dan baru tahun ini diadakan lagi. Terkait dengan festival film tersebut, pihak Disporabudpar sebelumnya sudah sempat menggelar kegiatan bengkel film pada bulan April lalu. Dalam acara bengkel film itu, diikuti 40 peserta. Terdiri dari 10 guru atau pembina di sekolah dan 26 pelajar berbagai SMA/SMK. Sisanya, datang dari komunitas dan pegiat film di Purwodadi. “Pelaksanaan festival, di sisi lain juga dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh mana dampak dari kegiatan bengkel film yang dilakukan beberapa waktu lalu. Dari sini kita bisa menilai kalau pelaksanaan bengkel film lalu ada dampak positifnya,” imbuh Kasi Kerjasama dan Promosi Seni Budaya Warsito. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar