Kamis, 28 Maret 2024

Cuaca Mendung, Petani Tembakau di Rembang Murung

Edy Sutriyono
Sabtu, 24 September 2016 21:00:54
Proses penjemuran tembakau milik salah satu petani di Desa Kerep, Kecamatan Sulang, Rembang. Kini petani cukup khawatir dengan kondisi cuaca yang kurang menentu, karena proses penjemuran kurang maksimal. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Rembang - Kurang bersahabtnya cuaca akhir-akhir ini membuat petani tembakau menjadi galau. Pasalnya, bahan baku pembuat rokok tersebut harus memerlukan cuaca cerah untuk proses penjemuran. Sukono, salah satu petani tembakau asal Desa Kerep,Kecamatan Sulang, Rembang mengatakan, jika cuaca mendung, maka hasil panen tembakau juga tidak akan bisa dijemur secara maksimal. "Kalau habis panen tidak segera dijemur, maka tembakau bisa layu sebelum kering atau sebelum terkena matahari. Tetapi cuacanya tidak panas, bagaimana mau menjemur," kata Sukono. Menurutnya, untuk bisa menghasilkan penjemuran tembakau yang bagus, maka hasil dari petikan langsung dirajang dan dijemur. Tidak bagus jika tembakau yang masih berupa lembaran sudah layu sebelum dirajang. Untuk proses penjemuran sendiri, menurutnya, jika cuaca panas membutuhkan waktu dua hari. Namun, jika mendung bisa membutuhkan waktu yang lebih lama. Tidak hanya itu, jika cuaca mendung, biaya operasional untuk kuli juga bertambah. “Kalau untuk dua hari penjemuran, itu biasanya saya keluarkan biaya sekitar Rp 50 ribu. Tapi kalau mendung seperti ini, ya bisa lebih,” ungkapnya. Lebih lanjut ia katakan, jika cuaca panas, maka dirinya bisa melakukan proses penjemuran tembakau sampai sekitar 5 ton. Namun, jika cuaca kurang bersahabat, maka tembakau yang dikeluarkan dari gudang untuk dijemur hanya sekitar dua ton saja. “Sebab, kami khawatir akan turun hujan, sehingga di saat turun hujan turun, takut kewalahan kehujanan. Tentunya ketika cuaca mendung, kita juga berhati-hati, dan tidak berani menjemur berlebihan, bisa-bisa kelabakan kalau hujan turun," pungkasnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar