Jumat, 29 Maret 2024

Biogas Kotoran Kelinci di Pati Didorong Bisa Didistribusikan untuk Masyarakat Luas

Lismanto
Jumat, 16 September 2016 08:39:29
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Pati, Muchtar Efendi (kiri) tengah berbincang dengan Dandim 0718/Pati Letkol Inf Andri Amijaya Kusuma. (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Kelompok ternak kelinci Kembangjoyo Pati mengembangkan teknologi fermentor model piston untuk mengubah kotoran kelinci menjadi biogas. Upaya pengembangan itu menuai pujian dari Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Dispertanak) Pati Muchtar Efendi. Dikatakan, kelemahan dari upaya konversi kotoran hewan menjadi biogas masih sebatas digunakan untuk kalangan sendiri. Bila biogas itu menjadi energi yang bisa dinikmati publik seperti gas LPG, hal itu akan memberikan manfaat bagi banyak orang. "Memang cukup berat menjadikan biogas kelinci sebagai komoditas yang bisa dijual dan dinikmati banyak orang. Namun, jika ditekuni, bukan tidak mungkin biogas kelinci bisa jadi sumber energi alternatif untuk masyarakat luas," ucap Muchtar. Kendati begitu, pihaknya memberikan apresiasi kepada kelompok ternak Kembangjoyo yang sudah mencoba untuk memanfaatkan kotoran kelinci menjadi biogas. Dengan demikian, tidak ada bagian dari kelinci yang terbuang sia-sia. Semuanya bisa dijadikan komoditas bernilai ekonomi, meski baru sebatas kalangan rumah tangga. Menurutnya, upaya yang dilakukan kelompok ternak Kembangjoyo mendekati peternakan kelinci terpadu yang memanfaatkan semua yang ada dalam kelinci, baik dagingnya, kotoran hingga bulu. Hanya saja, mereka masih belum mengembangkan bulu kelinci sebagai komoditas. "Kami sangat mendukung upaya yang dilakukan kelompok ternak kelinci Kembangjoyo. Meski tak lama berdiri, tetapi terobosan pengembangannya sudah luar biasa. Kami berharap, Tlogowungu menjadi pusat pengembangan kelinci yang menjadi teladan di Indonesia," harapnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar