Jumat, 29 Maret 2024

Deflasi Kudus Tinggi, Melebihi Jateng dan Nasional

Faisol Hadi
Jumat, 2 September 2016 14:12:51
Kasi Statistik dan Distribusi pada BPS Kudus Wiwik Jumiyati, saat menerangkan soal deflasi, di kantor BPS setempat. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus - Pada Agustus 2016, Kudus mengalami Deflasi sebesar 0,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 129,65. Deflasi Kudus ternyata sangat tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan Jateng dan nasional, Kudus jauh lebih tinggi. Hal itu terlihat dari data yang dipaparkan BPS Kudus. Kota Kretek mengalami deflasi sebesr 0,48 persen pada Agustus 2016, sedangkan Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,27 Persen. Deflasi nasional hanya 0,02 persen. "Pada Agustus, deflasi di Kudus mampu melebihi tingkat Jateng dan Nasional," kata Kasi Statistik dan Distribusi pada BPS Kudus Wiwik Jumiyati. Di tingkat di Jawa Tengah, deflasi Kudus menduduki peringkat kedua terbesar. Dari enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi, yakni di Kota Purwokerto sebesar 0,51 persen, diikuti Kota Kudus sebesar 0,48 persen. Kemudian disusul Kota Tegal sebesar 0,45 persen, Kota  Surakarta sebesar 0,25 persen serta Kota Semarang 0,21 persen dan Cilacap mengalami Deflasi terendah sebesar 0,18 persen. Wiwik mengatakan, terjadinya deflasi di Kudus disebabkan karena turunnya harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran. "Kalau laju Inflasi kalender, yakni sebesar 1,11 persen. Sedangkan Year to year (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 2,43 persen," imbuhnya Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

TAG

Komentar