Jumat, 29 Maret 2024

Harga Sapi di Grobogan Mulai Merangkak Naik

Dani Agus
Senin, 22 Agustus 2016 14:30:36
Menjelang Idul Adha, harga sapi asal Grobogan mulai naik, lantaran banyaknya permintaan (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Meski hari raya Idul Fitri masih sekitar 20 hari lagi, namun harga hewan kurban, khususnya sapi mulai bergerak naik dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga sapi yang sudah layak dijadikan hewan kurban ini berkisar Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per ekor. Harga ini tergantung dari bobot dan kualitas sapinya.“Menjelang lebaran kurban, sudah biasa ada kenaikan harga. Khususnya untuk sapi jantan,” kata Kudasi, pedagang sapi yang ditemui di Pasar Hewan Danyang, Senin (22/8/2016). Naiknya harga ini disebabkan sudah banyaknya permintaan atau pesanan sapi buat kurban. Baik, dari wilayah Grobogan maupun luar daerah.Dalam beberapa tahun terakhir, penyembelihan sapi untuk kurban dirasa meningkat. Hal ini disebabkan, banyaknya orang atau kelompok yang mengadakan iuran kurban sapi. Biasanya, kelompok ini maksimal diisi tujuh orang. “Saya sudah dapat pesanan untuk kelompok seperti ini. Biasanya, per orang ini iurannya antara Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta. Kalau hasil iuran ini dibelikan sapi sudah dapat ukuran cukup besar dan sangat pantas dipakai kurban,” katanya. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan Riyanto mengakui mulai naiknya harga sapi tersebut. Sapi dengan bobot sekitar 400 kilogram yang sebelumnya berkisar Rp 14 juta, kini naik di kisaran Rp 16 juta.Sementara, sapi bobot 300 kilogram mencapai Rp 12 juta atau naik sekitar Rp 2 juta dari harga sebelumnya. Menurutnya, dari laporan petugas di tiga pasar hewan, yakni Kunden, Danyang dan Ketitang, setiap hari pasaran rata-rata ada 400 ekor sapi yang dikirimkan ke luar daerah. Sebagin besar dikirim ke wilayah Jabodetabek dan sisanya ke kabupaten yang ada di Jateng. “Pada momen Idul Adha, biasanya sapi yang dikirim ke luar daerah bisa sampai 2.000 ekor. Selama ini, sapi potong asal Grobogan memang banyak diminati konsumen luar daerah. Selain jenis unggul, kualitas atau tingkat kesehatannya cukup baik,” imbuh Riyanto didampingi Kabid Kesmavet Nur Ahmad Wardiyanto. Editor : Kholistiono  

Baca Juga

Komentar