Jumat, 29 Maret 2024

Target Produksi Garam di Jepara Terancam Gagal

Murianews
Sabtu, 30 Juli 2016 13:30:36
Murianews, Jepara – Target produksi garam di Kabupaten Jepara 120 ton/hektare terancam gagal. Bahkan Pemkab Jepara melalui Dinas Kelautan dan perikanan Jepara sudah sangat pesimistis mampu mencapai target tersebut. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jepara Achid Setyawan mengatakan, pihaknya mengaku pesimistis target produksi garam terpenuhi karena kondisi cuaca yang ada saat ini. Bahkan sampai akhir tahun nanti diperkirakan cuaca tidak mendukung karena kemarau basah. “Kami perkirakan memang tidak bisa mencapai target. Bahkan menurun dibanding tahun lalu sampai separuh atau 50 persen,” ujar Achid kepada MuriaNewsCom. Menurutnya, produksi garam di Jepara tersentralisasi di sepanjang pesisir Kecamatan Kedung. Mulai dari Desa Tanggul Tlare hingga Kedung Malang di ujung selatan. Dari luasan lahan yang ada, jumlah produksi pertanian per tahun mencapai 40 ribu ton. Kondisi tersebut, kata dia, cukup menyusahkan. “Sebab tahun ini Jepara ditargetkan mampu memroduksi garam hingga 120 ton/hektare. Sedangkan tahun lalu taregtnya 100 ton/hektare. Sejumlah program sudah mulai dijalankan termasuk melakukan merencanakan proses pengadaan geo membran. Tapi melihat kondisi cuaca saat ini susah,” ungkapnya. Sementara itu, salah satu petani garam di Desa Panggung, Kecamatan Kedung, Sukahar menjelaskan, normalnya petani garam sudah mulai menanam pada Juli. Sebab saat itu sudah musim kemarau yang cukup terik. Tapi tahun ini kemungkinan besar tak bisa dilakukan. Selain karena terkena rob air lalu beberapa bulan lalu, sampai saat ini hujan masih terus mengguyur Jepara. “Saat ini kami tengah berusaha melakukan pengeringan lahan. Rencananya, Agustus bisa mulai menanam. Sehingga diharapkan November-Desember bisa puncak panen,” kata Sukahar. Dalam siklus pertanian garam, petani biasanya mulai berproduksi pada Juli. Puncak panen dilakukan pada November-Desember, selanjutnya disimpan di dalam gudang atau dijual langsung. Jika disimpan di dalam gudang, akan dijual pada Januari hingga Februari. Editor  : Akrom Hazami    

Baca Juga

Komentar