Jumat, 29 Maret 2024

Kesejahteraan Perawat dan Keselamatan Pasien jadi Perhatian

Murianews
Jumat, 22 Juli 2016 22:30:56
Murianews, Jepara – Kesejahteraan perawat dan jaminan keselamatan pasien masih menjadi isu yang menarik di kalangan dunia kesehatan di Indonesia. Dua masalah tersebut pula yang menjadi sorotan utama pada rapat kerja (Raker) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, yang digelar di Jepara pada Jumat (22/7/2016). Ketua DPW PPNI Jawa Tengah, Edy Wuryanto mengatakan, dua isu tersebut memang menjadi sorotan khusus pada Raker kali ini. Dia menilai, untuk kesejahteraan perawat saat ini masih banyak yang belum seimbang, antara kemajuan infrastuktur dengan gaji perawat. “Kesejahteraan perawat masih banyak yang belum baik, terutama di sektor pelayanan kesehatan swasta. Dari sisi infrastruktur bangunan terus dilakukan, tetapi untuk gaji perawat masih rendah bahkan tidak memenuhi UMR. Itu yang saya maksud tidak imbang,” ujar Edy kepada MuriaNewsCom di gedung wanita Jepara, Jumat (22/7/2016). Menurutnya, untuk gaji perawat secara umum di Indonesia masih memprihatinkan. Dibanding dengan Negara lain di ASEAN, gaji perawat di Indonesia paling rendah. Dengan Negara Thailand misalnya, gaji perawat tiga kali lipat dibanding di Indonesia, padahal biaya hidup di Thailand sama dengan di Indonesia. “Untuk itu, standar gaji untuk Jawa Tengah kami petakan antara Rp 3-4 juta setiap bulannya. Kami mendorong agar semua rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya dapat memenuhi standar gaji para perawat,” ungkapnya. Sementara itu, untuk masalah jaminan keselamatan pasien. Pihaknya menyoroti bahwa perawat memang berkewajiban memberikan pelayanan yang terbaik. Untuk itu, pihaknya mendorong adanya legalitas yakni izin dari instansi pemerintah terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan di kabupaten masing-masing ketika membuka praktik mandiri. “Itu demi kepastian dan jaminan keselamatan pasien ketika pelayan kesehatan membuka praktik mandiri. Harus ada legalitasnya dari instansi pemerintah terkait,” katanya. Sementara itu, acara raker tersebut diikuti oleh sekitar 250 peserta dari sejumlah unsur di bidang kesehatan. Selain raker juga digelar seminar yang diikuti oleh 800 peserta dari beberapa unsur, baik pelaku pelayanan kesehatan maupun pendidikan kesehatan. Editor : Akrom Hazami    

Baca Juga

Komentar