Ida mengaku, setelah adanya program sabu-sabu diterapkan di sekolahnya, dirinya, lebih cepat memahami isi buku yang dibacanya. Karena, dalam program ini, siswa dituntut untuk merangkum isi dari buku yang dibacanya tersebut.
“Untuk merangkum materi atau isi buku ini, tentunya kita kan hanya mengambil intinya saja, jadi tidak semua ditulis lagi. Karena terbiasa merangkum ini, kita juga kena imbas yang positif. Kita jadi lebih cepat memahami inti dari isi buku yang kita baca itu,” katanya.
Menurutnya, daya ingatnya cukup terasah dengan biasa membaca dan merangkum isi bacaan tersebut. “Imbasnya sangat positif bagi peserta didik, karena kita juga semakin memiliki kecintaan untuk membaca,” imbuhnya.
Baca juga : Ssttt…SMPN 2 Pamotan Dongkrak Minat Baca Siswa dengan Sabu-sabu
Editor : Kholistiono