Menurut Kasat Lantas Polres Kudus AKP Aron S, takbir keliling menggunakan mobil, motor atau kendaraan lain dengan berkonvoi di jalan malah berpotensi menimbulkan masalah. Selain rawan terjadi kerusuhan, juka berpotensi mengganggu pengguna jalan lain, kecelakaan lalu lintas, tawuran dan berbagai hal lain.
“Selain untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, (larangn takbir keliling) juga untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama malam takbiran. Daripada takbiran sambil konvoi, akan lebih bagus jika takbir digelar di masjid atau musala,” kata Kasat Lantas.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kudus Djati Sholechah menjelaskan, potensi gesekan antarwarga cukup tinggi dan bisa berdampak terhadap kondusifitas keamanan. Sehingga saat malam lebaran, masyarakat diminta agar tetap merayakan di kampung masing-masing.
"Kalau sampai terjadi gesekan bisa bahaya, itulah yang disikapi agar lebih baik berada di daerah masing -masing. Sebab jika terjadi gesekan antarwarga, maka urusan bisa sangat panjang. Kami berharap, masyarakat bisa menjaga situasi yang kondusif, sebab, momen lebaran adalah momen saling memaafkan, bukan saling melakukan gesekan," ujarnya.
Editor : Kholistiono