Jumat, 29 Maret 2024

Jateng Idealnya Dipasangi 144 Alat Deteksi Tsunami, Saat Ini Belum Ada Separuhnya

Murianews
Selasa, 15 Januari 2019 12:59:20
Ilustrasi
Murianews, Semarang – Wilayah Jawa Tengah rawan terjadi gempa dan tsunami. Kerawanan tsunami berada di wilayah pantai selatan Jawa Tengah. Dengan tingkat kerawanan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mencatat setidaknya dibutuhkan 144 unit early warning system (EWS) atau alat deteksi bencana tsunami. Namun saat ini yang saat ini sudah terpasang di Jateng kurang dari separuhnya. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengatakan, saat ini EWS tsunami yang terpasang baru 69 unit. Alat itu posisinya terapung di laut dan dilengkapi dengan sirine yang langsung menyala ketika ada potensi tsunami. Menurut dia, jumlah alat "EWS" yang sudah terpasang tersebut masih minim. Jumlahnya baru mencapai 49 persen dari total kebutuhan alat pendeteksi tsunami di pesisir pantai selatan Jateng. ”Seharusnya, alat pendeteksi tsunami bisa terpasang di sepanjang 289,07 kilometer sepanjang garis pantai selatan dengan daya jangkau satu alat sejauh dua kilometer,” katanya, Selasa (15/1/2019). EWS yang terpasang di pantai selatan itu terdiri dari 12 unit di Purworejo, 47 unit di Cilacap dan sisanya 10 unit di Kebumen. Oleh karenanya menuru dia, BPBD tengah meminta penambahan alat EWS ke pusat. Permintaan penambahan ini sebagai langkah antisipasi. ”Apalagi sering adanya gempa bumi di Pulau Jawa dan gelombang tsunami masih berpotensi terjadi di kawasan pesisir kita," terangnya. Sarwa juga mengimbau masyarakat ikut berperan aktif menjaga dan merawat alat deteksi bencana yang telah tersebar di beberapa titik rawan. Pasalnya di beberapa tempat ditemukan alat deteksi bencana dirusak oleh orang tak bertanggungjawab, bahkan sampai hilang dicuri. ”Kami dari BPBD dan sukarelawan juga rutin melakukan pengecekan alat EWS ini. Supaya alat itu berfungsi normal dan tidak hilang,” pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar