Kamis, 28 Maret 2024

Tekan Golput, KPU Grobogan Segera Terjunkan Tim Relawan Demokrasi 

Dani Agus
Jumat, 11 Januari 2019 16:56:10
Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo saat memberikan materi dalam kursus kepemiluan, Kamis (27/12/2018). (Dok. MuriaNewsCom)
Murianews, Grobogan - Berbagai upaya terus dilakukan KPU Grobogan untuk menekan angka golput pada Pemilu 17 April 2019 mendatang. Salah satunya adalah menerjunkan tim relawan demokrasi (relasi).

Komisioner KPU Grobogan Ngatiman mengungkapkan, program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Hal ini berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum.

Ngatiman menjelaskan, saat ini, pihaknya masih melakukan proses rekrutmen relasi. Bagi yang berminat, bisa mendaftar ke kantor KPU Grobogan hingga batas akhir tanggal 15 Januari mendatang.

“Pendaftaran relasi sudah kita buka sejak tanggal 10 Januari kemarin. Bagi yang mau mendaftar silahkan kirimkan berkasnya langsung ke kantor KPU Grobogan,” katanya, Jumat (11/1/2019).

Menurut Ngartiman, untuk persyaratan menjadi relasi antara lain berusia minimal 17 tahun dan maksimal 25 tahun dengan pendidikan minimal SLTA. Kemudian, calon relasi adalah non partisan dan bukan bagian dari penyelenggara pemilu.

Rencananya, ada 55 relawan yang akan direkrut. Relawan ini lebih diutamakan yang berasal dari basis komunitas serta pegiat media sosial.

“Partisipasi pemilih memang cenderung mengalami penurunan, mulai dari pemilu 2004 sampai pileg 2014. Untuk itu, kita siapkan tenaga relasi sebagai salah satu upaya meningkatkan angka pastisipasi pemilih,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih banyak kiat yang dilakukan dan pengerahan relawan adalah salah satunya. Tugas relawan itu nantinya melakukan sosialisasi di beberapa kelompok masyarakat. Khususnya, kelompok yang rentan tidak menggunakan hak pilihnya karena beberapa alasan, misalnya kesibukan bekerja.

Selain itu, target lainnya adalah para pemilih pemula yang cukup banyak jumlahnya. Diharapkan, para pemuda itu ikut berpartisipasi ke tempat pemungutan suara untuk menggunakan hak pilih perdananya.

Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar