Jumat, 29 Maret 2024

Sidak Kanopi Pasar Rakyat yang Roboh, Ini Kata Bupati Kudus

Anggara Jiwandhana
Rabu, 9 Januari 2019 12:15:38
Bupati Kudus HM Tamzil beserta Wakil Bupati Kudus  HM Hartopo saat meninjau kanopi belakang yang sebelumnya roboh, Rabu (09/01/2019)(MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)
Murianews, Kudus - Robohnya kanopi berjenis Alderon sepanjang 54 meter dengan lebar 2,5 meter di Pasar Rakyat,  Jumat (04/01/2019) lalu, mendapat perhatin serius dari Bupati Kudus, HM Tamzil. Orang nomor satu di Kota Kretek itu bahkan meninjau langsung ke lokasi pasar, Rabu (09/01/2019) pagi. "Ini sudah diperbaiki, ya sudah bagus lah kalau ada tiang," katanya. Tamzil menjelaskan, robohnya kanopi tersebut diperkirakan karena waktu pelaksanaan yang sangat singkat dan membuat kualitas kurang maksimal. Akibatnya, kanopi roboh lantaran tidak kuat menyangga beban. "Pasar yang sebesar itu dibangun dalam waktu dua bulan. Ya bisa, tapi kurang maksimal," ucap Tamzil Dirinya juga mengatakan, seharusnya perencanaan pembangunan itu dipersiapkan kurang lebih satu tahun sebelum pembangunan. Dengan begitu, pembangunan bisa matang dan bisa lebih kuat. "H-satu tahun sebaiknya sudah dipersiapkan," terangnya. [caption id="attachment_154935" align="alignnone" width="665"] Bupati Kudus, HM Tamzil beserta rombongannya saat meninjau Pasar Rakyat di kompleks Pasar Baru, Rabu (09/01/2019) (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)[/caption] Selain menyikapi soal bangunan pasar, Tamzil juga berpesan untuk memaksimalkan pasar yang telah ada. Ia mewanti-wanti, pedagang tidak memperjualbelikan kios maupun lapak kepada siapapun. "Silahkan masuk, dimaksimalkan, saya tidak ingin dengar ada laporan pasar diperjualbelikan," ucapnya. Total, ada 246 kios dan lapak yang akan digunakan. Jumlah itu terdiri dari 216 lapak untuk barang basah dan 30 untuk barang kering. "Rencananya, retribusi pasar nanti  akan digunakan untuk keperluan pasar juga. Kami nanti harus bayar listrik, bayar kebersihan, dan segala keperluan pasar juga," katanya disela kunjungannya. Terakhir Tamzil mengharapkan akan adanya pengelompokan pedagang di pasar tersebut. Ini ditujukan supaya kondisi pasar bisa nyaman dan teratur. "Yang jual ikan sendiri, klitikan sendiri, kelontong sendiri, biar enak di pandang gitu," tandasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar