Jumat, 29 Maret 2024

Bikin Bangga, 84 Buku Karya Guru Penulis Grobogan Diborong Gubernur Jateng

Dani Agus
Senin, 10 Desember 2018 19:12:58
Gubernur Ganjar Pranowo saat melihat beragam buku karya para guru yang dipamerkan dalam puncak peringatan HUT ke-73 PGRI dan Perayaan HGN tingkat Jawa Tengah di Balairung Universitas PGRI Semarang (dok.pribadi)
Murianews, Grobogan - Ratusan buku hasil karya para guru ternyata mendapat perhatian serius dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-73 PGRI dan Perayaan Hari Guru Nasional tingkat Jawa Tengah, di Balairung Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Sabtu (8/12/2018). Sebagai bukti, Ganjar memborong habis buku karya para guru dari berbagai daerah yang disertakan dalam stand pameran di acara tersebut. Termasuk buku yang ditulis anggota Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG). “Dalam pameran di UPGRIS kemarin, ada 84 judul buku yang kita sertakan dan semuanya dibeli Pak Gubernur. Hal ini tentunya cukup membanggakan dan para penulisnya juga sangat senang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Grobogan Amin Hidayat yang ikut hadir dalam acara tersebut, Senin (10/12/2018). Menurut Amin, para penulis buku itu sebelumnya sempat mengikuti kegiatan workshop ‘Satu Guru Satu Buku’ (Sagusabu) yang digelar Dinas Pendidikan Grobogan bekerjasama dengan Media Guru pada bulan Agustus lalu. Dari 196 peserta Sagusabu, sudah ada sekitar 90 guru yang sudah menghasilkan buku. Pembuatan buku itu diselesaikan dalam tenggat waktu sebulan sejak mendapat pelatihan. Hasil karya para guru ini sebelumnya sempat ditampilkan dalam festival literasi bulan November kemarin di Alun-alun Purwodadi. “Ini, saya nilai luar biasa sekali. Apalagi, buku ini berhasil diselesaikan dalam waktu cukup singkat. Apa yang sudah dihasilkan para guru ini tentunya ikut memberikan andil pada Grobogan yang sudah dicanangkan sebagai kabupaten literasi sejak tahun 2016 lalu,” katanya. Amin memberikan apresiasi kepada guru-guru yang mau mengikuti pelatihan dan akhirnya berhasil membikin buku. Sebab, mereka ini dinilai sudah banyak berkorban biaya, waktu, tenaga dan pikiran untuk bisa menghasilkan sebuah buku. “Tidak semua orang itu mampu menulis buku. Terkadang kita ini bingung tentang apa yang harus ditulis, dan dari mana harus mulai menulis. Oleh sebab itu, mereka yang sudah berhasil bikin buku harus dapat apresiasi tersendiri. Sekarang, bukunya malah sudah dibeli Gubernur Jateng,” katanya bangga. Ia menambahkan, menulis itu adalah kemampuan literasi yang dirasa sangat dekat dengan dunia guru. Disisi lain, dengan menulis buku maka guru akan mendapatkan banyak efek positif sesudahnya. Antara lain, efek kedinasan dalam mendukung kenaikan pangkat golongan. Selain itu, dengan menulis buku juga memberikan dampak positif terhadap popularitas, berbagi insiprasi dan ilmu, menyebarkan kebenaran, legacy dan royalti atau penghasilan. Menurutnya, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui salah satu kegiatan literasi ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang selama ini menjadi komitmen Pemkab Grobogan. Makadari itu, salah satu program pemerintah pusat yang juga digencarkan oleh Pemkab Grobogan adalah gerakan Literasi. “Literasi tidak hanya sekadar program, tapi sebuah gerakan. Semua harus bergerak mengajak warga masyarakat khususnya kalangan guru ditengah serbuan teknologi yang begitu dahsyat,” pungkasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar