Jumat, 29 Maret 2024

Jateng Yakin Mampu Gaet Investasi Sebesar Rp 56 Triliun di 2019

Murianews
Selasa, 27 November 2018 15:20:54
Ganjar Pranowo saat memaparkan strategi menarik investasi ke Jateng. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menargetkan nilai invetasi yang masuk ke provinsi ini meningkat pada tahun 2019 mendatang. Target yang dipatok mencapai Rp 56 triliun. Target ini mengalami peningkatan Rp 9 triliun dari target 2018 yang hanya sebesar Rp 47 triliun. Untuk mengejar target itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku punya jurus andalan. Salah satunya menggerlas tour investasi. Ganjar menyebut, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan ketiga tahun 2018 ini tercatat telah mencapai Rp 41,94 triliun atau 89 persen dari target Rp 47,15 triliun. Realisasi ini naik 26 persen dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp 33,02 triliun. Investasi senilai itu, didominasi oleh proyek sektor infrastruktur dan energi. "Tahun depan jumlah proyek yang kami tawarkan dan sudah clean and clear ada 63 proyek. Sebanyak 36 sektor pariwisata, 8 pertanian, 4 manufaktur, 7 infrastruktur, 1 energi, 7 properti dan 58 aset milik Pemprov Jateng dari BUMN dan BUMD," kata Ganjar. Ganjar menjelaskan seluruh proyek investasi tersebut berdasar studi Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Jateng (Krejateng) yang dibidani oleh Bank Indonesia sampai di tingkat kabupaten/kota se Jateng. Dengan modal kajian tersebut, Ganjar menaikkan besaran target investasi Jateng tahun 2019 sebesar Rp 56 triliun. Salah satu jalan yang akan ditempuh untuk mencapai itu adalah tour investasi. "Tour investasi ini bisa berkeliling-keliling. Di Kendal ada kawasan industri baru, sekarang orang mulai melirik. Kemarin kita tawarkan ke banyak negara," ujarnya. Sebagai bahan pertimbangan untuk pengusaha, Pemprov Jateng bakal menyusun buku profil peluang investasi Jawa Tengah. Dalam buku tersebut, kata Ganjar bakal disajikan tiga kluster investasi yakni kluster siap ditawarkan, prospektif dan potensial. Ganjar yakin hal tersebut sangat menarik minat calon investor terlebih didukung dengan kondusifitas dunia usaha di Jawa Tengah. "Kemarin ketika penetapan UMK ada satu dua yang komplain. Tapi komplainnya tidak terlalu, artinya kita bisa komunikasi baik-baik. Kita sampaikan dengan baik bahwa kenaikan itu tidak tiba-tiba. Dan tidak perlu dengan keributan yang memang tidak kita inginkan," terangnya. Dalam lima tahun terkahir, kondisi investasi di Jawa Tengah cukup memukau kalangan pengusaha dan pemerintah pusat. Kepala BKPM, Thomas Lembong mengatakan kisaran lima tahun lalu peringkat investasi Jawa Tengah di level nasional hanya menempati peringkat 11 dan sekarang telah naik ke peringkat 4. "Jawa Tengah yang dulunya selalu tumbuh di bawah ekonomi nasional sekarang pertumbuhannya di atas nasional, 5,25 persen. Inflasi di Jateng juga rendah, kalau dulu tinggi sekarang jika inflasi nasional 3,2 persen nasional, Jateng hanya 2,79 persen. Ini sangat menarik untuk investasi masuk. Itu bukti ekonomi Jateng itu sangat maju," terangnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar