Selasa, 19 Maret 2024

Sampah di Sekolah Pati Ini Bisa Jadi Tambahan Biaya Sekolah, Begini Caranya

Cholis Anwar
Selasa, 20 November 2018 16:48:31
Sejumlah siswa sedang membuat bio aktif dari sampah. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Banyaknya limbah sekolah yang terbuang sia-sia, ternyata menjadi perhatian serius oleh pihak SMP PGRI 6 Kayen.  Berbagai sampah itu diolah menjadi bio aktif sehingga bisa menambah biaya sekolah anak didik. Pembuatan itu didampingi dari Woman Inspiration Gage Go Organik (WI 3GO) Pati, Sabtu siang (19/11/2018) kemarin. Pembuatan bio aktif yang sangat sederhana tersebut menggunakan bahan yang mudah didapat, semuanya adalah bahan alami. Satu anggota WI 3GO Bambang mengatakan pembuatannya menggunakan ragi tape, gula merah, bekatul, terasi sesuai takaran yang dicampur dengan 10 liter air mendidih. Tahapan itu tidak instan, melainkan berproses selama 21 hari di dalam wadah kedap udara. “Menggunakan blung yang hanya ada lubang pembuangan gas disalurkan ke botol berisi air. Fungsinya untuk buang gas dan udara dari luar tidak masuk. Setiap tiga hari sekali harus diaduk. dari itu menjadi cairan bio aktif yang nantinya dicampur dengan air sesuai takaran untuk membuat kompos dan pupuk cair organic (POC),” jelasnya. Bambang menambahkan, bio aktif ini sangat efektif untuk mengatasi sampah organik dapur. Hanya menyemprotkan air campuran bio aktif ke sampah dan diaduk setiap tiga hari sekali, maka tempat sampah tidak menumpuk. Satu ember bak sampah tidak akan penuh selama enam bulan karena menjadi pupuk kompos dan POC. “Campuran bio aktif dengan air sebanyak 1,5 liter berharga 20 ribu rupiah. Tinggal mengalikan saja campuran air dengan bio aktif tadi menjadi berapa liter,” kata Bambang. Sementara itu, siswa SMP PGRI 6 Kayen Sigit Arya Teguh Panuntun mengaku asyik dalam pembuatan bio aktif secara berkelompok. Kesulitan saat mencampur bahan tadi dan kesabaran menunggu selama 21 hari itu dirasa sangat mudah karena dilakukan berkelompok. “Hasilnya kalau jadi bisa dijual uangnya buat tabungan,” kata siswa kelas IX. Kepala Sekolah Fauzan keterampilan ini satu solusi sangat tepat bagi momok sampah yang ada di lingkungan SMP PGRI 6 Kayen. “Sampah yang menjadi momok ini bisa lebih berguna seperti yang disampaikan tadi. Yang mana nanti bermanfaat untuk kreasi anak," terangnya. Fauzan berharap jika pihak sekolah berhasil menerapkan metode pengolahan sampah ini, maka kedepannya bisa diaplikasikan pada lingkungan sekitar. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar