Kamis, 28 Maret 2024

Hebat! Eksistensi Kesenian Tradisional Pati Diapresiasi Kemendikbud RI

Cholis Anwar
Selasa, 13 November 2018 16:15:57
Para siswa sedang latihan kesenian tradisional khas Pati. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Munculnya berbagai kesenian tradisional di Kabupaten Pati, ternyata mempunyai daya tarik tersendiri bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan, kesenian itu mendapatkan apresiasi oleh  tim Kemdikbud Kasubdit Progam, Evaluasi dan Dokumentasi Direktorat Kesenian, Kuat Prihatin dalam kunjungannya beberapa waktu lalu. Kuat Prihatin menilai, Pati sangat kuat potensinya dalam hal kebudayaan, khususnya untuk kesenian tradisionalnya. Bahkan dirinya juga mengaku berbagai kesenian tradisional di Pati itu masih tumbuh subur. “Rupanya kesenian di Pati cukup beragam. Seperti tadi kami melihat ada wayang topeng soneyan yang sangat menarik. Belum lagi ketoprak di Pati rupanya masih sangat tumbuh subur,” terangnya. Dia juga mengaku cukup bangga kesenian tradisional di Pati itu mampu diwadahi dengan baik dalam GSMS. Progam tersebut memang diharapkan dapat mendekatkan para siswa sebagai generasi muda dengan kesenian. “Lewat GSMS kami ingin membangun ekosistem kebudayaan. Antara masyarakat, seniman, dan sekolah sebagai institusi. Harus ada benang merah dan jangan sampai terpisah. Khususnya untuk kesenian lokal,” imbuhnya. Dia juga berharap progam revolusi mental dan pembentukan karakter bisa terbangun. Dengan kedisiplinan dan ketekunan dalam berkesenian diharapkan bisa membuat anak-anak lebih memanusiakan manusia. “Diharapkan siswa bisa lebih menghargai kesenian, pelaku kesenian dan tentunya bisa berkesenian dengan senang. Apapun profesinya nanti dengan diimbangi jiwa seni tentu akan sangat membantu,”tambahnya. Sementara itu Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Paryanto mengatakan, pihaknya mengaku mengapresiasi dengan digelarnya GSMS tersebut. Bahkan dia menilai GSMS mampu menjadi salah satu langkah terobosan dalam melestarikan kesenian tradisional yang hampir punah. “Seperti wayang topeng soneyan, emprak, dan laesan sudah hampir punah. Namun berkat GSMS bisa terangkat. Kami berharap progam tersebut nantinya bisa dilanjutkan setiap tahunnya oleh kementrian,” tandasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar