Jumat, 29 Maret 2024

Potensi Desa Banjarejo Grobogan Bisa Dimanfaatkan Jadi Literasi Budaya, Ini Caranya

Dani Agus
Rabu, 10 Oktober 2018 16:00:38
Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud Dewi Utama Faizah saat melihat koleksi benda purbakala dan cagar budaya di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Kabupaten Grobogan dinilai memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan jadi literasi budaya. Yakni, potensi purbakala dan cagar budaya yang ada di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus. “Potensi di Banjarejo sangat layak dijadikan literasi budaya. Kebetulan, saya sudah sempat mengunjungi Desa Banjarejo untuk melihat koleksi benda purbakala dan cagar budaya yang ada di rumahnya Pak Kades Ahmad Taufik,” kata  Satgas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kemendikbud Dewi Utama Faizah, Rabu (10/10/2018). Seperti diketahui, Dewi selama tiga hari terakhir berada di Grobogan karena diminta jadi narasumber workshop ‘Literasi Asyik Mendesain Peta Cerita (Enikki)’ yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Grobogan bekerjasama dengan Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG). Selain Dewi, ada satu narasumber lagi dalam workshop tersebut, yakni Ilustrator GLS Kambali SS. Sebelum mengisi materi, kedua narasumber itu sempat diajak keliling ke beberapa tempat oleh Kepala Dinas Pendidikan Grobogan Amin Hidayat. Antara lain, di obyek wisata Bledug Kuwu, dan Desa Banjarejo. Terkait potensi tersebut, Dewi meminta agar AGPG berinisiatif menulis sebuah buku yang mengangkat tema potensi purbakala dan cagar budaya di Desa Banjarejo tersebut. Buku tersebut nantinya dicetak dalam jumlah banyak dan dibagikan pada sekolah-sekolah yang ada di Grobogan untuk bahan bacaan siswa. “Anggota AGPG ini sudah banyak yang menghasilkan buku. Nah, potensi di Banjarejo itu sangat layak dituliskan dalam sebuah buku,” katanya. Supaya buku itu berkualitas, model penulisannya tidak boleh dilakukan seperti membuat cerita saja. Tetapi perlu didukung data yang lebih lengkap serta tambahan penjelasan ahli dari dinas terkait. Misalnya, dari Balai Arkeologi, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba dan Balai Pelestarian Cagar Budaya. “Dengan begini, bukunya nanti bisa lebih berbobot. Kalau tidak ada dukungan data atau penjelasan dari dinas terkait, nanti bukunya malah bisa kayak sebuah opini saja,” tambahnya. Kepala Dinas Pendidikan Grobogan Amin Hidayat menyambut baik ide yang dilontarkan Dewi. Pihaknya berjanji akan segera menindaklanjuti ide pembuatan buku untuk mendukung literasi budaya tersebut. “Saat ini, kita punya 97 guru dari AGPG yang sudah berhasil menulis buku. Kedepan, kita minta AGPG untuk membuat buku yang mengangkat potensi Banjarejo,” ungkapnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar