Jumat, 29 Maret 2024

Maksimalkan Penanganan PGOT, Pemkab Grobogan Bangun Panti Rehabilitasi Sosial

Dani Agus
Jumat, 14 September 2018 19:26:56
Sejumlah pekerja terlihat sedang mengerjakan pembangunan gedung Panti Rehabilitasi Sosial di Jalan Thamrin Purwodadi. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Pembangunan gedung khusus yang digunakan untuk Panti Rehabilitasi Sosial mulai dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Gedung yang berlokasi di jalan Thamrin Purwodadi ini nantinya bakal dijadikan tempat singgah untuk pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT). Kepala Dinas Sosial Andung Sutiyoso mengatakan, pembangunan panti dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama tahun ini dibangun untuk dua gedung, yakni bangunan utama dan pendataan. Pembangunan panti menggunakan dana APBD 2018 sebesar Rp 1,389 miliar yang dikerjakan CV Kusuma asal Semarang. “Pembangunan tahap kedua dilakukan tahun depan. Yakni, pembangunan tempat singgah untuk PGOT dan orang gila serta pembangunan lantai dua di bangunan utama. Pembangunan tahap kedua rencananya dianggarkan di APBD Perubahan 2019,” jelas Andung, Jumat (14/9/2018). Menurutnya, Panti Rehabilitas Sosial dibangun dengan 30 kamar di gedung tempat singgah. Dari jumlah tersebut, empat diantaranya merupakan ruang isolasi. Dengan pembangunan tersebut, pihaknya berharap penanganan PGOT dan orang gila dapat lebih maksimal. Sebelumnya, penampungan PGOT dan orang gila ditempatkan di Panti Rehabilitas Sosial Sonorumekso Purwodadi milik Pemprov dan di ruang perawatan jiwa RSUD Purwodadi. “Selama ini penanganan masih kurang maksimal. Soalnya, kapasitas di tempat sebelumnya sering overload. Akibatnya, mereka yang terjaring penindakan akhirnya kita kembalikan lagi pada keluarganya,’’ katanya. Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial, dan Korban Perdagangan Orang Agin Rustanto menambahkan, sesuai kontrak proyek tersebut mulai dikerjakan sejak 3 Juli dan berakhir pada 20 Oktober. Nantinya, PGOT tak hanya mendapatkan pembinaan. Rencananya, mereka juga akan mendapatkan pelatihan. ‘’Kami perkirakan 2020 sudah mulai beroperasi. Untuk operasionalnya, kami akan menggandeng Dinas Kesehatan dan beberapa pihak terkait untuk memberikan pembinaan dan pelatihan. Minimal para PGOT ini tidak kembali ke jalan lagi dan memiliki keahlian,’’ katanya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar