Kamis, 28 Maret 2024

Sapi Limosin Seberat 50 Kg Mati Tercebur Sumur, Padahal Baru Dibeli

Murianews
Sabtu, 8 September 2018 15:07:04
Ilustrasi
Murianews, Boyolali – Seekor sapi jenis limosin dengan berat sekitar 50 kg, tercebur sumur di Dukuh Jembangan, Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Sapi tersebut selama berjam-jam di dalam sumur hingga kehabisan nafas dan terlalu banyak meminum air sumur. Besarnya tubuh sapi membuat proses evakuasi pengangkatan sapi menjadi sangat sulit. Alhasil, sejak sore hingga pagi hari tadi sapi masih belum bisa diangkat. Sapi pedaging milik Wartono (38) itu tercebur ke sumur saat diturunkan dari truk pada Jumat (7/9/2018) sore, sekitar pukul 16.30 WIB. Sapi tersebut baru didatangkan Wartono dari wilayah Jatirogo, Tuban, Jawa Timur, untuk dijual lagi. Wartono memang dikenal sebagai pedagang sapi. Dikutip dari Solopos.com, Sabtu (8/9/2018) saat diturunkan dari truk sapi tiba-tiba berjalan sekitar 400 meter. Tiba-tiba sapi meloncat ke dalam sumur. Ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.Saat itu warga gagal menangkap sapi itu, lantaran tali pengekang yang terlalu pendek. “Sapi tidak bersuara saat berjalan. Jalan begitu saja, dan tiba-tiba melompat ke dalam sumur,” kata Mei Ning Rahayu (18) warga sekitar. Saat meloncat ke dalam sumur, posisi kepala berada di bawah. Sumur itu merupakan milik Yanto di di RT 002 RW 002 di Dukuh Jembangan. Sumur mempunyai kedalaman sekitar 16 meter dengan diamater skeitar 1 meter. Kemungkinan sapi itu mengalami stres setelah diangkut menggunakan truk dengan jarak yang cukup jauh. Baca : Berontak Saat Mau Dijadikan Kurban, Sapi di Wonogiri Pilih Terjun ke Sumur Setelah tercebut, warga melapor ke polisi dan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Wonogiri bersama sejumlah relawan dipanggil untuk mengavakuasi sapi yang sangat besar itu. Tim tiba pada malam hari, dan hingga menjelang subuh proses evakuasi tak membuahkan hasil. Proses evakuasi menggunakan teknik vertical rescue selama sekitar enam jam gagal, karena sulitnya oksigen di dalam sumur dan posisi sapi tengkurap. Sementara itu, Yatno mengatakan akan menutup sumur itu. Alasannya demi kesehatan, karena air sudah tercemar dengan bangkai binatang. ”Akan saya tutup sumurnya dan buat sumur baru,” ujarnya. Pemilik sapi dan pemilik sumur juga memastikan akan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar