Jumat, 29 Maret 2024

Tinjau Kelayakan Sarpras SD di Kudus, Ini Temuan Komisi D

Dian Utoro Aji
Rabu, 29 Agustus 2018 15:49:06
Suasana kelas SD 1 Getas Pejaten Kecamatan Jati, Rabu (28/8/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)
Murianews, Kudus – Anggota Komisi D DPRD Kudus Muhtamat melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah dasar di Kudus, Rabu (29/8/2018). Dalam kunjungan itu ia ingin memastikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dasar. Salah satunya di SD Getas Pejaten, Kecamatan Jati. Di sekolah ini, ia menemukan kondisi ruangan kelas yang kurang  reprensentatif dan terpaksa belajar dengan jumlah siswa yang berlebihan. Menanggapi hal itu, Muhtamat akan menyampaikan persoalan itu ke dinas terkait. Ia berharap supaya para siswa nantinya dapat belajar dengan maksimal. “Mereka membutuhkan ruangan untuk kegiatan belajar mengajar. Akan kami usulkan kepada Dinas terkait supaya nantinya para siswa ini dapat belajar dengan kondusif,” kata dia. Sementara itu, Kepala SD 1 Getas Pejaten Titik Subekti mengaku siswa di SD 1 Getas Pejaten terbilang berlebihan. Akibatnya para siswa belajar dengan berdesak-desakan dalam satu ruang. “Di SD ini memang siswanya berlebihan. Satu kelas ada yang diisi 40 anak. Ada juga yang diisi dengan 38 anak. Hal itu saya akui melebihi Standart Pelatanan Minimal (SPM) dan Standart Pelayanan Nasional (SPN),” kata Titik. Ia mengatakan, jika mengacu SPN jumlah siswa setiap kelasnya ada 28 siswa. Hanya saja, karena jumlah siswa melebihi kapasitas dan ruangan kurang, setiap kelas bisa mencapai 40 anak. “Rincinnya kelas satu itu ada 31 siswa, kelas 2 ada 38 siswa, kelas 3 ada 39 siswa, kelas 4 ada 38 siswa, kelas 5 ada 40 siswa, dan kelas enak ada 38 anak. Jik ditotal semuanya ada 224 siswa,”papar dia. Ia mengaku, awalnya pihaknya sekolah telah membtasi jumlah siswa yang diterima. Namun ternyata pemerintah desa Getas Pejaten meminta untuk menerima semua siswa yang berasal dari desa setempat. “Meskipun udah penuh kami paksa untuk menerima siswa yang berasal dari desa setempat. Imbasnya ruang kelas kami kelebihan kapasitas,”kata dia. Meskipun demikian, pihaknya telah mengaku telah mengusulkan pembangunan ruangan. Diharapkan, adanya usulan penambahan itu akan mampu menampung siswa belajar yang berdesakan. "Kami sampaikan usulan sejak tahun ajaran 2017/2018. Sampai kini belum terealisasi," pungkasnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar