Jumat, 29 Maret 2024

Tunggal Kadet Putri Rontok di Babak Kualifikasi

Supriyadi
Kamis, 16 Agustus 2018 18:23:49
Pemain kadet putri Indonesia, Siti Aminah melakukan servis sebagai pembuka laga. (MuriaNewsCom/Supriyadi)
Murianews, Nay Pyi Taw – Setelah tunggal kadet putra gagal lolos kualifikasi grup, kekalahan juga terjadi di tunggal kadet putri Indonesia. Siti Aminah dan Dwi Oktaviany Sugiarto yang berada di grup 9 dan 8 harus tertunduk lesu setelah gagal menjadi juara grup untuk melaju ke laga lanjutan kejuaraan Asia bertajuk ’’The 24th Asian Junior and Cadet Table Tennis Championship,’’ di Nay Pyi Taw, Myanmar. Berdasarkan rekam jejaknya, Aminah selalu menelan kekalahan dan harus berada di dasar klasemen grup 9. Kekalahan pertama terjadi saat meladeni pertarungan dengan pemain Jepang, Akae Kahno dengan skor 0-3. Sedangkan kekalahan kedua, dialami saat meladeni Romanosvkaya Angeline, pemain Kazakhstan dengan skor 2-3. Dengan hasil itu, Aminah harus berpuas diri tak bisa lolos kualifikasi. Sementara pemain Jepang Akae Kahno yang sebelumnya menang melawan Romanosvkaya Angeline, pemain Kazakhstan berhasil melaju ke babak 16 besar setelah menyandang gelar juara. [caption id="attachment_147247" align="alignnone" width="1890"] Penampilan Dwi Oktaviany Sugiarto saat betarung di babak kualifikasi grup 8 tunggal kadet putri. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption] Di sisi lain, Vita (panggilan Oktaviany) berhasil juga bernasib sama. Ia juga berada di dasar klasemen (grup 8) setelah kalah dari wakil Korea Selatan, Byun Seoyoung 0-3 dan Hui Wae Phoebe (pemain Hongkong) dengan skor 2-3. Pelatih Putri Indonesia, Heni Sandra Nurwati mengakui keunggulan lawan. Di tunggal kadet putri, para penggawa Indonesia bisa dibilang berada di grup neraka dengan materi pemain yang tak bisa dianggap enteng. Mulai dari skill dan feeling pertandingan hampir semuanya berada di atas Garuda Muda. ’’Yang pasti kita kalah skill. Sejak set pertama dari semua laga, mental pemain sudah down karena lawannya sangat kuat,’’ katanya. Padahal, dalam satu grup hanya ada satu pemain yang lolos ke babak selanjutnya. Praktis semua lawan tak mau menggendurkan permainan dan berusaha melakukan yang terbaik. ’’Jadi wajar saja kalau dari segi poin kita kalah telak. Ini momen semua pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya kepada negaranya,’’ tegasnya. Untuk evaluasi, tambahnya, ia menggaris bawahi banyak kekurangan. Terlebih lagi dari spin, top spin, hingga smash yang sering meleset. Jika itu bisa dimaksimalkan, ia yakin bisa melakukan reli panjang hingga lima set dalam sekali pertandingan. ’’Banyak faktor ya. Kebanyakan mereka sudah grogi dengan lawan yang dihadapi. Kalau sudah seperti itu kan susah,’’ tandasnya. Editor: Deka Hendratmanto

Baca Juga

Komentar