Jumat, 29 Maret 2024

Gara-gara Tak Dibelikan Motor, Siswa SMP di Semarang Nekat Gantung Diri

Murianews
Selasa, 14 Agustus 2018 12:08:46
Foto Ilustrasi (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Peristiwa yang cukup mengejutkan terjadi di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Seorang siswa SMP ditemukan sudah tak bernyawa dalam kondisi tergantung. Diduga kuat siswa STn (14) itu bunuh diri. Penyebabnya, bocah yang masih duduk di bangku kelas II di SMPN 8 Salatiga itu, prustasi karena tak dibelikan motor oleh orang tuanya. Peristiwa bunuh diri ini terjadi pada Jumat (10/8/2018) malam lalu. Bocah ini nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya yang berada di Desa Sumber, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Dikutip dari Tribratanews Polda Jateng, Selasa (14/8/2018), neneknya yang bernama Mugiyanti, yang kali pertama mengetahui bocah ini meninggal gantung diri. “Saya cari-cari, mau saya suruh masukin motor kok tidak ada. Padahal teman-temannya masih pada ngumpul kerja bakti persiapan 17-an. Saya pikir apa sudah tidur. Akhirnya pas saya cari di kamarnya ternyata sudah dalam keadaan seperti itu (menggantung),” kata Mugiyanti. Aksi nekat bocah ini membuat pihak keluarga terguncang. Apalagi sebelumnya, tidak ada tanda-tanda bocah ini akan berbuat nekat. Bahkan menurut Mugiyanti, sebelumnya korban masih sempat ikut kerja bakti persiapan 17-an dengan teman-temannya. “Sekitar jam setengah sepuluh, saya lihat masih di depan rumah sama teman-temannya,” ujarnya. Namun para tetangga menyebut, bocah ini nekat mengakhiri hidupnya lantaran tak segera dibelikan sepeda motor oleh orang tuanya. Rus (46) tetangga korban yang mengatakan alasan ini.  Ia juga kaget, dan mengaku tak menyangka bocah tersebut nekat gantung diri. “Anaknya baik dan tidak neko-neko tapi tertutup, kalau ada masalah cuma diam. Ya mungkin karena masih kecil juga masih labil dalam mengambil keputusan,” ujar Rus. Selama ini, ST hidup dengan neneknya. Ibunya bekerja sebagai TKW di Malaysia dan ayahnya bekerja sebagai jasa pengiriman barang. Ayah korban sedang dalam perjalanan pulang ketika mendengar kabar putra semata wayangnya meninggal. ST dimakamkan di pemakaman desa pada Sabtu (11/8/2018) pukul 10.00 WIB. Suasana pemakaman cukup haru, banyak teman dan guru korban yang meneteskan air mata saat mengantar jenazah ke pemakaman. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar