Jumat, 29 Maret 2024

Teknologi Embung Diklaim Mampu Hadapi Dampak Perubahan Iklim

Cholis Anwar
Jumat, 6 Juli 2018 14:08:45
Salah satu embung di Kecamatan Jakenan, Pati. (MuriaNewsCom)
Murianews, Pati - Kepala Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) Asep Nugraha Ardiwinata mengatakan, teknologi embung mampu menghadapi dampak perubahan iklim baru-baru ini, terutama bagi lahan tadah hujan (LTH). “Untuk wilayah pertanian, seperti di Kecamatan Jakenan, paling banyak lahannya pertaniannya adalah LTH. Apabila perubahan iklim terjadi, maka tanaman yang ada di LTH tersebut rentan terhadap gagal panen. Untuk itu, perlu adanya teknologi adaptif berupa panen hujan (water harvesting) dengan menggunakan teknologi embung,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat (6/7/2018). Menurutnya, embung berfungsi sebagai tempat penampungan dan resapan yang dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan air tanah. Ketersediaan air di embung dapat meningkatkan intensitas tanam di lahan kering dari indeks pertanaman (IP) 100 meningkat menjadi IP 200, dan di lahan sawah tadah hujan dari IP 200 menjadi  IP 300. “Di kebun Percobaan Jakenan mempunyai 15 embung, terdiri atas 5 embung besar dengan total luasan 33.334 meter persegi dan kapasitas tampung air 105.195 meter kubik. Selain itu, ada juga 9 embung berukuran kecil dengan luasan beragam mulai dari 25 -750 meter persegi,” bebernya. Lebih lanjut, di sana juga ada embung khusus untuk kebutuhan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga, kantor, mess tamu dan  lainnya sebesar 8,35 meter kubik perhari. Sedangkan untuk kapasitas tampungnya mencapai 36. 348 meter kubik. “Kami sudah membuktikan, embung yang secara khusus untuk kebutuhan air bersih tersebut mampu digunakan selama tujuh bulan,” imbuhnya. Selain itu, untuk mengurangi risiko gagal panen, pihaknya juga menyarankan agar pembuatan embung di LTH tersebut menjadi prioritas. Mengingat, sebagian lahan di wilayah Pati ini adalah lahan tadah hujan. “Teknologi embung bagi Pati (terutama pesisir dan tadah hujan) sangat penting dan strategis karena banyak manfaatnya. Selain sumber air pertanian, juga dapat hasil tambahan ikan. Kemudian selain itu juga dapat berfungsi sebagai pengendali banjir di pati. Dan tidak menutup kemungkinan untuk kedpnnya embung juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata air,” tandasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar