Jumat, 29 Maret 2024

Menengok Ponpes Al Achsaniyyah, Satu-satunya Pesantren yang Dihuni Santri Berkebutuhan Khusus di Kudus

Dian Utoro Aji
Kamis, 7 Juni 2018 09:14:27
Para santri saat sedang mengikuti kegiatan rutinitas bulan ramadan di ponpes Al Achsaniyyah Desa Pedawang Kecamatan Bae Kudus. (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)
Murianews, Kudus - Semangat tinggi di bulan Ramadan ditunjukan puluhan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Achsaniyyah Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus. Meski memiliki kebutuhan khusus, mereka tetap semangat menjalankan rutinitas selama bulan Ramadan. Dari pantauan MuriaNewsCom, sejumlah santri laki-laki berada dalam masjid, sedangkan sejumlah santri perempuan sedang duduk melingkar di salah satu gasebo. Mereka dengan khidmat melantunkan Ayat-ayat Suci al-Quran dengan bimbingan guru pendamping. Pengasuh Ponpes Al Achsaniyyah Kudus, KH Muhammad Faiq Afthoni menjelaskan kegiatan ibadah selama bulan Ramadan memang lebih diintensifkan. Mulai dari sahur bersama, salat wajib berjamaah, tadarus, buka bersama, hingga salat tarawih berjamaah. "Ponpes ini merupakan ponpes khusus bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Di ponpes ini satu-satunya di Kudus yang menerapkan pendidikan dengan konsep ponpes islami" ungkap dia. Ia mengatakan tujuan pendidikan yakni mengutamakan untuk bakat minat anak. Untuk proses bimbingan, dilakukan dengan cara one by one atau satu anak satu pengasuh. Sebab, ada anak-anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Karenanya ini menjadi tantangan yang kami harus kami pecahkan," jelasnya. [caption id="attachment_143578" align="aligncenter" width="715"] Para santri saat sedang mengikuti kegiatan rutinitas bulan ramadan di ponpes Al Achsaniyyah Desa Pedawang Kecamatan Bae Kudus. (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)[/caption] Saat ini total anak yang nyantri di pondok tersebut sebanyak 97 orang. Namun, pihaknya membatasi hanya 100 santri saja. Hal itu dikarenakan,  keterbatasan tenaga pengasuh dan fasilitas tempat. "Mereka rata-rata datang dari luar Kabupaten Kudus. Di antaranya seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar, Padang, dan lainnya. Bahkan, ada salah seorang santri datang dari Malaysia. Mereka berumuran dari 5 tahun hingga 37 tahun, " tututpnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar