Jumat, 29 Maret 2024

Status Merapi Waspada, Warga ‘Dihantui’ Suara Gemuruh dan Wedhus Gembel

Murianews
Selasa, 22 Mei 2018 12:06:22
Semburan asap akibat letusan freatik Gunung Merapi. (istimewa)
Murianews, Magelang – Pihak berwenang menaikkan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada. Peningkatan status ini langsung ditindaklanjuti warga di lereng Merapi dengan aktif melakukan ronda malam. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir, warga selalui dihantui suara gemuruh dan semburan dari puncak gunung. Seperti saat warga menggelar ronda malam pada Selasa (22/5/2018) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi, mendengar suara gemuruh disusul semburan material dari puncak Gunung Merapi itu. Jarak Dusun Gemer dengan puncak Gunung Merapi sekitar tujuh kilometer. Sibang, tokoh warga Dusun Gemer, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mengatakan, puncak Gunung Merapi terlihat dari dusun setempat meskipun tertutup kabut tipis. "Ini tadi ada suara 'gembrudug' (gemuruh, red.) terus 'wedhus' (wedus gembel, red.) abu vulkanik sudah naik. Dan lahar yang biasanya kelihatan merah memang tidak nampak. Abu 'thok' (saja, red.)," katanya dilansir Antarajateng. Ia menyebut, warga yang mengikuti ronda sekitar 25 orang. Ronda malam dilakukan dengan memantau aktivitas gunung, sehingga jika terjadi tanda-tanda membahayakan bisa segera memberitahu warga lain. Sementara itu, Koordinator Organisasi Pengurangan Risiko Bencana Desa Srumbung, Kabupaten Magelang Ahmad Muslim mengatakan telah mendapat informasi dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang bahwa pada Selasa, pukul 01.47 WIB terjadi erupsi susulan Gunung Merapi dengan tinggi kolom asap 3.500 meter condong ke barat dan berdurasi tiga menit. Desa Srumbung merupakan salah satu desa di kawasan barat puncak Gunung Merapi. Masyarakat setempat, kata Muslim yang juga perangkat Desa Srumbung itu, juga berjaga atau mengaktifkan ronda malam setelah Gunung Merapi naik stasusnya dari "Normal" menjadi "Waspada". Gunung Merapi yang kawasannya meliputi sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan letusan freatik pada Jumat (11/5/2018) pagi. Letusan serupa terjadi tiga kali pada Senin (21/5/2018) sejak dini hingga sore hari. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi dari level "Normal" menjadi "Waspada" mulai Senin (21/5/2018) pukul 23.00 WIB. Status aktivitas vulkanik gunung berapi dari level terendah (Level I) hingga teratas (Level IV), secara berturut-turut meliputi, "Normal", "Waspada", "Siaga", dan "Awas". Gunung Merapi menghadapi fase letusan hebat pada 2010 disusul dengan banjir lahar hujan secara intensif hingga 2011 melewati berbagai sungai dan menerjang sejumlah desa di kawasan itu. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar