Jumat, 29 Maret 2024

Korban Keracunan Jepara Berjatuhan, Polisi Panggil Penyedia Catering dan Sita Dua Potong Ayam 

Novi Andriani
Jumat, 4 Mei 2018 10:15:21
Lailiyatul Masfufah (44) penyedia catering di SDN 6 Mulyoharjo saat dimintai keterangan oleh Satreskrim Jepara. (MuriaNewsCom/Novi Andriani)
Murianews, Jepara – Satuan Reserse Kriminal ( Satreskrim) Polres Jepara memanggil penyedia catering SDN 6 Mulyoharjo, Lailiyatul Masfufah (44). Warga Tegalsambi Jepara itu dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus keracunan yang membuat puluhan siswa dirawat di RSUD. Kanit Penyidik Reskrim Polres Jepara, Ipda Bambang Suroyo di dampingi Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Suharta mengaku sudah memanggil penyedia catering untuk dimintai keterangan. Selain itu, pihaknya juga menyita dua potong ayam bumbu kacang dan satu cepuk sambal untuk dilakukan uji Laboratorium Forensik (Labfor). "Setelah mendapat laporan banyaknya warga yang mengalami mual, pusing dan diare hingga mendapatkan perawatan dirumah sakit, kami langsung melakukan penyelidikan dan diduga setelah memakan nasi kotak yang dibagikan usai acara istigasah tersebut. Karena itu kami sudah memanggil dan memintai keterangan pemilik catering tersebut dan menyita beberapa barang bukti untuk dilakukan uji Labfor," ungkap Suharta. Baca Juga:  Dia menambahkan, menurut keterangan dari pemilik catering tersebut di hari yang sama dia membuat 300 nasi kotak yang dipesan beberapa orang untuk acara hajatan. Namun Lailiyatul tidak mengetahui jika terjadi kejadian tersebut. "Menurut keterangan dari Lailiyatul, dihari yang sama ada 300 nasi kotak yang dipesan. Di antaranya untuk hajatan di SD N 06 Mulyoharjo dan salah seorang warga di Tahunan," terangnya. Untuk saat ini, Satreskrim sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menunggu hasil dari Labfor. "Kita tunggu hasil dari Labfor saja. Dan langkah selanjutnya," tegas Suharta. Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SD N 06 Mulyoharjo bersama wali murid beserta guru melakukan istigasah untuk menghadapi Ujian  Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada Senin (30/4/2018) lalu. Mereka mendapatkan nasi kotak usai melakukan istigasah, karena acara hingga larut malam, nasi kotak tersebut dibawa pulang dan dimakan berama anggota keluarga di rumah. Namun esok harinya, Selasa (1/5/2018) sore siswa dan juga anggota keluarga yang ikut makan nasi kotak tersebut mulai mendatangi bidan desa Tutik dan memiliki keluhan yang sama yaitu pusing, mual dan diare. Puluhan orang yang berdatangan total ada 46 orang. Ke-46 korban tersebut kini dirawat di RSUD Kartini, 5 orang di RSI, 2 orang di Graha, dan 1 Di Hanis. Sisanya masih rawat jalan. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar