Jumat, 29 Maret 2024

Korban Bertambah, Pemkab Gratiskan Biaya Perawatan Pasien Keracunan Makanan di RSUD Jepara

Novi Andriani
Kamis, 3 Mei 2018 14:42:07
Kabag Umum RSUD Kartini sedang mengunjungi pasien korban diduga keracunan makanan di ruang perawatan RSUD Kartini. (MuriaNewsCom/Novi Andriani)
Murianews, Jepara - Korban keracunan makanan dalam acara Istigasah SD N 06 Mulyoharjo terus bertambah. Sebelumnya Rabu (2/5/2018) kemarin jumlah korban yang masuk ke IGD RSUD Kartini 27 orang, namun sekarang Kamis (3/5/2018) hingga pukul 14.00 WIB korban bertambah menjadi 46 orang. Kepala Bagian Umum RSUD Kartini Mujoko mengatakan hingga siang ini jumlah pasien akibat keracunan makanan bertambah menjadi 46 orang. "Keluhanya masih sama, pusing, mual dan diare. Pastinya mereka lemas, sehingga tidak kuat lagi dan di larikan ke rumah sakit. Dari kemarin terus bertambah jumlah korbanya," terangnya. Menurut Mujoko, korban tidak perlu khawatir soal biaya rumah sakit karena semua akan di tanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara. Oleh karena itu, dia meminta semua pasien untuk ditangani secara baik dan sesuai prosedur pengobatan sehingga pasien merasa nyaman dan segera sehat kembali. "Untuk pasien ini tidak usah khawatir dan bingung memikirkan biayanya. Seluruh biaya rumah sakit sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemda. Jadi semua tenang, sekarang hanya fokus mikir kesembuhannya saja jangan memikirkan soal biaya. Karena semua sudah ditanggung pemerintah," tegas Mujoko sembari menenangkan para pasien. Baca Juga:  Dari pantauan di IGD RSUD Kartini beberapa korban sejak semalam mulai dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan secara intensif. Mereka awalnya hanya meminta obat saja ke posko Krisis Centre yang didirikan di rumah bidan Tutik. Namun kondisinya semakin lemas dan semakin parah, sehingga dirujuk untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Vivi Isrotul (16) kakak salah seorang siswa SD N 6 Mulyoharjo mengaku sudah merasakan sakit sejak Selasa (1/5/2018) malam, namun dia belum bersedia di rujuk ke rumah sakit, sehingga hanya meminum obat yang diberikan oleh dokter. Namun sejak kemarin kondisinya kian parah dan diarenya tidak kunjung sembuh hingga membuatnya lemas. "Kemarin saya belum mau dibawa ke rumah sakit, tapi sekarang sudah pasrah karena sudah lemas. Tidak ada tenaga lagi. Rasanya pusing, mual dan diare terus-terusan sampai lemas sekali," ungkapnya. Menurut dia, nasi kotak yang dibawa pulang usai acara istigasah tersebut dimakan oleh empat anggota keluarganya. "Bapak, ibu, saya dan adek yang ikut makan nasi kotak itu. Hanya adek saya yang masih TK yang tidak ikut makan. Jadi sekarang hanya adek saya yang paling kecil saja yang tidak masuk rumah sakit," ungkapnya. Menurutnya, sebelum Vivi, adek beserta orang tuanya terlebih dulu masuk rumah sakit, dia masih bertahan dengan meminum obat dari klinik. Namun kini Vivi tumbang juga dan mendapatkan perawatan di RSUD Kartini. "Sedih satu rumah masuk rumah sakit semua. Tidak ada yg menunggui kami di rumah sakit," keluh Vivi. Sementara itu menurut keterangan Kepala Puskesmas Jepara dr Triyono Teguh mengatakan jumlah korban yang yang rawat inap di RSUD Kartini terus bertambah karena mereka yang tadinya rawat jalan kondisinya kian memburuk sehingga dirujuk ke rumah sakit. "Jumlah yang rawat inap di RSU Kartini sebanyak 46 orang, di Rumah Sakit Islam 5 orang, di Klinik Hanis 1, serta di rumah sakit Graha ada 2 orang. Dan sekitar 30an orang rawat jalan," jelasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar