Jumat, 29 Maret 2024

Prie GS: Budayakan Membaca dengan Literasi dari Diri Sendiri

Novi Andriani
Jumat, 27 April 2018 13:18:25
Launching kotak Sodakoh Buku dan Bunda Baca oleh Perpustakaan Nasional RI disaksikan Forkopinda Jepara. (MuriaNewsCom/Novi Andriani)
Murianews, Jepara - Literasi merupakan pengetahuan dalam pemahaman sesuatu. Literasi utama sesorang yang paling baik adalah literasi diri sendiri. Dengan memahami diri sendiri terlebih dahulu maka akan lebih mudah seseorang dalam memahami suatu pengetahuan baru. Hal tersebut terungkap saat Seminar Nasional Perpustakaan di Pendopo Kabupaten Jepara, Jumat (27/4). Budayawan Semarang Prie GS mengungkapkan sebelum memahami suatu buku yang akan dibaca literasi terbaik dan yang paling utama adalah memahami diri sendiri terlebih dahulu. "Jika seseorang telah memiliki literasi diri mereka sendiri, saya yakin untuk memiliki literasi lainya sangat mudah. Yang penting itu kita tahu betul apa yang kita inginkan. Literasi itu juga bisa dilihat dari tanda tangan yang kita miliki. Tulisan yang kita miliki ataupun pemahaman yang kita miliki dalam menilai sesuatu," jelasnya. Oleh karena itu, untuk menanamkan gemar membaca kepada seluruh masyarakat, sesorang harus tau apa yang diinginkannya. "Harus tau dulu kesukaanya apa baru tentukan apa yang akan dibaca. Maka literasinya juga bertambah," tuturnya. Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Muhammad Syarif Bando mengatakan program gemar membaca adalah salah satu cara untuk memberantas kebodohan dan kemiskinan di Indonesia. Perpustakaan di era sekarang ini perpustakaan yang menjangkau masyarakat bukan lagi masyarakat yang menjangkau perpustakaan. "Di era serba digital sekarang ini semua orang bisa membaca dimana saja dan kapan saja. Selama mereka membawa handphone, laptop ataupun komputer yang bisa tersambung internet, siapa saja bisa membaca. Namun bagaimana menyaring pengetahuan tersebut tetap membutuhkan buku cetak," terangnya. Oleh karena itu, tambahnya, Perpustakaan Nasional akan selalu mendukung dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan di daerah untuk menularkan kepada warganya gemar membaca. "Jepara sebagai peringkat terbaik perpustakaan desa terbaik akan memberantas tingkat kebodohan dan kemiskinan,"jelasnya. Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Abdul Syukur mengatakan dengan adanya kegiaatan ini bisa menjadi salah satu pembelajaran bagi seluruh warga Jepara. Dengan adanya sarana teknologi informasi yang berkembang saat ini memudahkan masyarakat untuk gemar membaca. "Minat baca masyarakat Jepara saat ini masih rendah oleh karena itu membangun budaya literasi melalui transformasi layanan perpustakaan perlu ditingkatkan. Kami juga memberikan layanan-layanan seperti mobil pintar, perpustakaan keliling dan perpustakaan-perpustakaan di tiap desa dan kelurahan," jelasnya. Menurutnya saat ini sebanyak 710  perpustakaan yang ada di Jepara yang terdiri dari berbagai perpustakaan yang ada di Jepara akan meningkatkan minat baca warga. Dengan adanya perpustakaan keliling dan perpustakaan di tiap desa memudahkan masyarakat serta generasi muda untuk menyempatkan diri membaca dan gemar. "Dengan dikukuhkanya Bunda Baca dan Sodakoh Buku dapat meningkatkan pembaca di Jepara", katanya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar