Jumat, 29 Maret 2024

Beredar Spanduk Khilafah Bersama Sudirman-Ida, PKS: Itu Cara-cara PKI

Murianews
Kamis, 19 April 2018 09:53:45
Salah satu spanduk yang bergambar Sudirman-Ida tentang penegakan khilafah di Jateng. (istimewa)
Murianews, Semarang – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng kembali diserang kampanye hitam. Setelah sebelumnya Sudirman disebut sebagai antek Yahudi, kini pasangan itu diserang dengan isu khilafah. Isu ini muncul dari sejumlah spanduk bergambar Sudirman-Ida dengan tulisan “Tegakkan Jateng Berkhilafah”. Dalam spanduk itu terdapat gambar Sudirman-Ida serta logo PKS. Spanduk bergambarkan Sudirman-Ida dengan kata-kata tegakkan Jateng berkhilafah dan mewujudkan kota santri bersyariah dengan logo PKS terlihat di sejumlah titik di Jateng,. Terutama di wilayah Pantura Jateng, seperti Tegal dan Pekalongan. Selain spanduk, sebelumnya beredar pesan singkat melalui SMS yang disebarkan dengan tulisan“Arep Jateng seperti Suriyah? Medeni ki.. Sudirman Said pengen nerapken Khilafah ning Jateng.. iki NKRI lurr.” Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng Hadi Santoso  mengatakan spanduk tersebut berisi fitnah. PKS, kata Hadi, tak pernah mengeluarkan spanduk semacam itu. Dia mengatakan pihaknya akan melapor kasus ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng. "Kami sangat menyesalkan kampanye hitam yang isinya fitnah dan disebarkan secara massif, terstruktur dan sistematis,"kata Hadi dalam siaran pers yang diterima MuriaNewsCom, Kamis (19/4/2018). Baca : Ganjar dan Sudirman Said Diadu Domba Kampanye Hitam Berbau SARA Hadi menyatakan, pihaknya menyerahkan masalah ini kepada Bawaslu agar pelaku yang memasang spanduk tersebut bisa diproses secara hukum dan undang-undang pemilu. “Kader dan Pengurus PKS di Jateng  sama sekali tidak ada satu pun yang mengarahkan, mencetak dan memasang spanduk seperti tersebut,”ungkapnya. Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng ini juga telah meminta kepada para kader PKS dan relawan untuk mencopot spanduk tersebut. Selain itu, dia juga meminta kepada para relawan untuk memotret spanduk tersebut dan melaporkannya kepada Bawaslu. Hadi mengungkapkan, pihaknya lebih menghargai adanya negative campaign, dalam artian suatu pihak memberikan analisisnya tentang kelemahan program-program Sudirman-Ida dibandingkan dengan kampanye hitam seperti ini. Hadi juga menyatakan pihaknya mendesak agar Bawaslu bisa lebih responsif lagi dalam menghadapi peristiwa kampanye hitam ini. ”Saya kira ini adalah kampanye hitam dengan taraf yang sudah keterlaluan, ini adalah cara-cara PKI,”kata Hadi. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar