Kamis, 28 Maret 2024

Karaoke di Kudus Disinyalir ada Backing Oknum Aparatur Pemerintah

Cholis Anwar
Senin, 2 April 2018 14:00:43
Anggota Banser dan GP Ansor Kudus menjadi yang terdepan dalam aksi penutupan karaoke di Kudus. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Kudus - Lambannya penutupan tempat karaoke yang masih beroperasi di Kudus, disinyalir ada backing-an dari oknum aparatur pemerintahan. Akibatnya, upaya untuk membasmi tempat maksiat itu terkesan jalan di tempat. Ketua PC GP Ansor Kudus, Sarmanto Hasyim mengatakan, ada oknum aparat pemerintahan yang dengan sengaja membiarkan pengoperasian beberapa tempat karaoke di Kudus. "Kalau hal ini masih dibiarkan, maka kami yang akan bertindak. Ternyata masih ada oknum aparatur pemerintahan yang menutup-nutupi usaha karaoke, sehingga usahanya masih berjalan. Padahal secara legal sudah tidak diperbolehkan," ujarnya, Senin (02/04/2018). Baca Juga: Persatuan Ormas Pemuda Kudus Tuntut Tutup Karaoke Dia menilai, penutupan tempat karaoke seharusnya dilakukan secara menyeluruh, tak peduli apakah itu milik oknum aparatur pemerintahan atau pengusaha. Hanya, berdasarkan pengamatan yang dipaparkan, ternyata masih banyak usaha karaoke yang berkedok salon. "Kudus ini kota wali, kota santri dan kota yang suci. Jangan sampai dikotori dengan adanya tempat maksiat seperti karaoke," tambah Sarmanto. Dia mengancam akan membawa massa lebih banyak, apabila Satpol PP enggan menutup tempat karaoke. Pasalnya, dalam perda nomor 10 Tahun 2015 tentang Usaha Hiburan Diskotik, Kelab Malam, PUB, dan Penataan Hiburan Karaoke sudah jelas. "Kita tidak ingin kompromi, tapi ingin Kudus bersih dari tempat-tempat maksiat," tandasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar