Selasa, 19 Maret 2024

Dinkes Kudus Ambil Sampel Makanan yang Diduga Jadi Penyebab Warga Dersalam Keracunan

Padhang Pranoto
Rabu, 21 Maret 2018 11:48:13
Sejumlah warga korban keracunan makanan berkat masih menjalani perawatan di RSUD Kudus. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Kudus - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus telah mengambil sampel makanan, yang diduga menyebabkan puluhan warga Dersalam keracunan. Hikari Widodo Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kudus mengatakan, sampel yang diambil adalah mie dan tempe. Contoh itu kemudian akan dikirimkan ke laboratorium yang ada di Semarang. "Nanti sampelnya akan dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Semarang. Hasilnya akan diketahui dalam kurun seminggu hingga paling lama sebulan," tuturnya, Rabu (21/3/2018). Dirinya mengungkapkan, terdapat keanehan pada kasus keracunan ini. Warga diketahui memakan berkat (makanan hajatan) pada Minggu (18/3/2018) petang. Namun baru dua hari kemudian, ada puluhan warga yang masuk ke rumah sakit dengan keluhan keracunan. Baca Juga: "Dari informasi yang kami kumpulkan, hari pertama (Minggu) hanya ada satu orang yang masuk rumah sakit, namun tidak tahu kalau itu keracunan. Senin juga ada lagi yang masuk ke rumah sakit. Namun puncaknya baru pada Selasa, banyak orang yang masuk ke rumah sakit," tuturnya. Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Dersalam, Kecamatan Bae mengeluhkan keracunan dan mendapatkan perawatan di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Pada Selasa malam, total ada 27 orang yang dirujuk ke rumah sakit tersebut. Hingga Rabu pagi, jumlah pasien yang dirawat inap menyisakan 16 orang. Sementara 11 orang sisanya sudah diperbolehkan pulang, dan hanya rawat jalan. "Namun demikian, mereka (yang rawat jalan) tetap dipantau kesehatannya," ungkap Aris Jukisno Kabid Pelayanan RSUD dr. Loekmono Hadi. Adapun, hingga Rabu pagi kondisi pasien yang dirawat inap sudah berangsur membaik. Kasus tersebut bermula ketika warga memakan berkat hajatan, pada Minggu (18/3/2018) sore‎. Namun demikian, gejala keracunan baru terjadi dua hari setelahnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar