Jumat, 29 Maret 2024

Ini Tiga Modal Ganjar Entaskan Kemiskinan di Jawa Tengah

Murianews
Senin, 12 Maret 2018 12:22:46
Murianews, Semarang – Calon Gubernur Jawa Tengah (petahana) Ganjar Pranowo mengungkap tiga jurus atau modal untuk mengentaskan kemiskinan di provinsi ini. Tiga jurus ini disebut telah melalui kajian yang mendalam oleh para ahli. Tiga skema yang ditawarkan Ganjar untuk mengentaskan kemiskinan yakni program pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan produk, kemudahan akses modal, dan pendampingan pemasaran. "Maka kita gencarkan pelatihan-pelatihan agar masyarakat terampil. Silahkan memilih minat mau membuat kerupuk, mengolah hasil pertanian, perikanan, atau peternakan, kita buka luas," katanya. Kemudahan akses modal selama ini sudah bergulir dengan kredit Bank Jateng. Bunga tujuh persen dan tanpa jaminan merupakan yang pertama di Indonesia. Belakangan Presiden Jokowi mengadopsi dengan menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 9 persen ke 7 persen. "Pemasaran kita buat online dengan regopantes.com, sehingga petani tidak perlu lewati sembilan perantara, tapi bisa menjual langsung ke konsumen dan untungnya lebih banyak," ujarnya. Sedangkan untuk warga lanjut usia yang tidak produktif, Ganjar punya program Kartu Jateng Sejahtera. Setiap warga pemegang KJS ini mendapatkan bantuan Rp 250 ribu perbulan. Program ini sudah berjalan sejak 2017 dengan penerima manfaat 12 ribu orang lebih per tahunnya. Ganjar juga berbicara tentang peternakan. Menurut dia, saat ini Jateng sudah mampu surplus pangan, terutama untuk sumber pangan hewani. Namun masih diperlukan skema bisnis yang menjamin kesejahteraan peternak dan otomatis meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi ternak. Salah satu bisnis yang bisa dikembangkan adalah pabrik pakan ternak mini. "Pakan ternak juga masih kekurangan banyak, apalagi bahan baku banyak yang masih impor. Maka saya mendorong untuk lebih gunakan lokal dan dikelola kelompok-kelompok peternak," terangnya. Ganjar juga sedang mengkaji untuk menjadikan unggas sebagai sandaran ekonomi warga miskin.  Misalnya dengan memberikan satu kepala keluarga miskin sebanyak lima hingga sepuluh ekor ayam petelur. Selain untuk mencukupi kebutuhan konsumsi keluarga, bila dibudidayakan secara baik, produksi telur nantinya bisa dijual. Untuk program ini, pihaknya terus mendorong agar bantuan dari berbagai pihak, semisal CSR, bisa terealisasi. "Tugas di hulu adalah menyediakan bibit unggul yang bagus‎," pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar