Jumat, 29 Maret 2024

DPRD Jateng : PRPP Harus Bisa Ambil Keuntungan dari Bandara Baru

Murianews
Selasa, 20 Februari 2018 14:18:37
Wahana bianglala menjadi ikon PRPP, yang beroperasi saat pagelaran Jateng Fair berlangsung. (dokumen)
Murianews, Semarang – Kalangan DPRD Jawa Tengah mendesak PRPP dan Grand Maerokoco, di kawasan Puri Anjasmoro bisa mengambil keuntungan dari operasional Bandara A Yani Semarang. Apalagi bandara yang dibangun dengan konsep baru dan modern ini dalam waktu dekat sudah bisa dioperasikan. Pasalnya, akses menuju bandara ini nantinya akan melewati kompleks PRPP dan Grans Maerokoco. Saat ini pembangunan bandara dengan konsep modern tersebut sudah mencapai sekitar 60 persen. Akses jalan dari dan ke bandara saat ini sudah selesai dibangun. Strategisnya kawasan PRPP dan Grand Maerokoco itu, harus bisa ditangkap oleh pengelola kedua kawasan wisata Eco Tourism tersebut agar bisa berkembang dengan lebih baik. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Rukma Setyabudi dalam Focus Group Discussion (FGD) Tentang Optimalisasi kawasan PRPP dan Grand Maerokoco yang dilaksanakan di Anjungan Kabupaten Brebes Grand Maerokoco, Senin (19/2/2018). “Akses masuk dan keluar Bandara nanti melalui depan PRPP ini, saya minta Bu Titah (Dirut PRPP) bisa memanfaatkan kondisi ini,” katanya. Menurut Rukma, jumlah pengguna jasa transportasi udara di Bandara A Yani saat ini berjumlah empat juta lebih dalam satu bulan. Padahal kondisi bandara yang ada saat ini serba minim, sehingga bisa dipastikan setelah bandara baru mulai dioperasikan, jumlah penumpangnya akan bertambah banyak. “Kondisi ini sangat menguntungkan untuk mendongkrak jumlah pengunjung di PRPP dan Grand Maerokoco,” ujarnya. Senada dengan Rukma, Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah Asfirla Harisanto mengatakan, impack dari akses jalan menuju dan keluar dari Bandara A Yani sangat besar. Semua itu bisa optimal jika PRPP dan Grand Maerokoco dikelola secara profesional. “Salah satu fungsi PRPP adalah sebagai tempat pendidikan bagi pelajar mulai dari usia dini. Fungsi itu harus dikedepankan selain berfungsi sebagai ecotourism,” jelasnya. Baca juga :  Menurut Bogi sapaan akrab Asfirla, Kawasan Grand Maerokoco yang berisi anjungan dari 35 kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah, memiliki nilai edukasi yang sangat bagus bagi generasi muda. Oleh karena itu kebersihannya, isinya, dan kondisi bangunannya harus dipelihara dan dikelola dengan baik. “Sebagai Jateng mini, Grand Maerokoco jangan dibiarkan kumuh dan dipenuhi dengan orang orang yang tidak jelas seperti “rembol” (kere gerombol=orang jalanan miskin bergerombol) yang menjadikan orang malas datang ke Maerokoco,” tegasnya. Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, PRPP dan Grand Maerokoco adalah wajah pariwisata Jawa Tengah. Hal ini terjadi mengingat kawasan ini berada di pintu masuk Jateng dan hanya berjarak ratusan meter saja dari bandara. “Perlu sinergitas yang baik antara PRPP dengan Bandara A Yani, kelola dengan profesional dan terapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kalau itu diterapkan dengan baik saya yakin kawasan ini bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah,” jelasnya. Sementara itu, General Manajer Angkasa Pura 1, Maryanto mengatakan, saat ini Bandara Ahmad Yani memiliki jumlah penumpang sebanyak 4,4 juta orang pertahun. Dengan selesainya pembangunan nantinya, bandara mampu menampung 6 sampai 7 juta penumpang. “Potensi bisnis dari adanya Bandara A Yani yang baru sangat besar, ini harus ditangkap untuk perkembangan bisnis dan pariwisata di Jawa Tengah,” pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar