Jumat, 29 Maret 2024

Hebat!! Ibu di Krangganharjo Grobogan Ini Bisa Menunaikan Umrah Meski Hanya Jualan Cilok

Dani Agus
Sabtu, 17 Februari 2018 16:48:30
Sulastri, warga Dusun Kranggan, Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Sosok Sulastri, warga Dusun Kranggan, Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh ini barangkali bisa jadi panutan. Terutama, bagi mereka yang berniat menunaikan ibadah umrah. Meski hanya berjualan pentol atau cilok kelilingan, perempuan berusia 50 tahun itu akhirnya berhasil mewujudkan niatnya beribadah ke tanah suci. ”Alhamdulillah, saya akhirnya bisa beribadah umrah ke Tanah Suci. Saya berangkat umrah tanggal 1 dan kembalinya tanggal 9 Februari kemarin,” kata Sulastri saat ditemui di rumahnya, Sabtu (17/2/2018). Selama menunaikan umrah, Sulastri mengaku diberi kelancaran mulai dari berangkat hingga pulang. Kemudian, selama pelaksanaan ibadah juga berjalan lancar tanpa hambatan. Bahkan, ia selalu mendapat kemudahan selama berada di tanah suci. Misalnya, kemudahan saat bisa mencium hajar aswad. Selama di Tanah Suci, Sulastri juga mendapat fasilitas yang dinilai sangat istimewa. Mulai dari tempat menginapnya di hotel bintang 5 yang dekat dengan Masjid Nabawi di Madinah maupun Masjidil Haram di Makkah. Kemudian, soal menu makanan juga dinilai sangat memuaskan karena selalu tersedia aneka masakan serta beragam buah-buahan segar. Tak hanya itu, Sulastri juga dapat kesempatan untuk melaksanakan badal umroh buat suami dan anaknya yang sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. ”Yang pasti, saya bersyukur sekali mendapat kemudahan saat menunaikan umrah. Bahkan, banyak jamaah satu rombongan yang ngasih saya uang saku untuk beli oleh-oleh,” ungkapnya. [caption id="attachment_137761" align="alignleft" width="412"] Sulastri, warga Dusun Kranggan, Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh saat menunaikan ibadah umroh di Tanah Suci. (MuriaNewsCom/Dani Agus)[/caption] Meski begitu, ibadah umroh yang dijalankan memang butuh perjuangan. Biaya untuk menunaikan ibadah umrah didapat dari menyisihkan penghasilan dari berjualan pentol sejak enam tahun lalu. Selain ditabung di bank, sebagian penghasilan juga disisihkan dalam bentuk perhiasan dan kambing. Sebelum umrah, Sulastri ternyata sudah mendaftar haji dan mendapat porsi keberangkatan tahun 2028. Dalam masa daftar tunggu inilah, ia punya niat untuk bisa menunaikan ibadah umrah terlebih dulu. Namun, ia mengaku tidak tahu bagaimana cara mengurus keberangkatan umrah. Hingga akhirnya, Sulastri bertemu dengan Agus Triyono alias Gustri, salah seorang petugas dari Biro Penyelenggara Haji dan Umroh PT Arminareka Perdana Kantor Perwakilan Grobogan. ”Saya ketemu Pak Agus sekitar 1,5 tahun lalu di depan rumahnya, waktu keliling jualan pentol. Pak Agus rumahnya di Dusun Glonggong yang masih satu desa dengan saya. Saat bertemu itulah, saya disarankan untuk ikut program solusi umrah,” katanya. Caranya, mengunci niat dengan bayar uang muka atau DP sebesar Rp 3,5 juta. Namun, saat itu, Sulastri hanya punya uang Rp 500 ribu. Akhirnya, Sulasti diminta melunasi biaya DP dengan model cicilan hingga akhirnya bisa dilunasi beberapa minggu kemudian. Setelah itu, tinggal memikirkan mencari biaya buat pelunasan biaya umrah. Untuk pelunasan, setoran selanjutnya nominalnya minimal Rp 500 ribu dan jangka waktunya tidak terbatas hingga mencapai biaya yang ditentukan. ”Hingga akhirnya pelunasan biaya umroh bisa dilakukan dalam waktu sekitar 1,5 tahun kemudian,” kata Gustri yang ikut menemani Murianews.com saat berkunjung ke rumah Sulastri itu. Menurut Gustri, sejauh ini, sudah ada ribuan warga Grobogan yang berangkat umrah lewat Arminareka Perdana. Namun, baru Sulastri inilah jamaah umrahnya yang latar belakang profesinya adalah penjual pentol. Gustri menyatakan, kepercayaan dari masyarakat itu dinilai cukup wajar. Soalnya, lembaganya merupakan salah satu Biro Haji dan Umroh yang telah menerima sertifikat IATA. Yakni, sertifikat yang memberikan kemudahan kepada biro untuk mengurus visa langsung ke pemerintah Arab Saudi. ”Insya Allah kami akan melayani jamaah dengan sebaik mungkin. Jamaah tak perlu takut tidak dapat jatah visa karena kami telah mendapat sertifikat IATA,” sambung Gustri. Menurut Gustri, selain itu, Arminareka Perdana memiliki sejumlah keunggulan dengan pengalamannya lebih dari 28 tahun melayani jasa perjalanan umroh dan haji. Gustri bahkan berani mengklaim kalau Arminareka merupakan biro perjalanan haji dan umrah terbesar di Indonesia. ”Arminareka Perdana adalah biro terbesar di Indonesia dan terbanyak  jamaahnya. Setiap hari, kami melayani keberangkatan jamaah umroh,” tegasnya. Gustri menambahkan, dalam melayani jamaah, pihaknya juga mengutamakan fasilitas pelayanan terbaik. Antara lain, menyediakan hotel bintang 4 dan 5. Kemudian ada pelayanan penerbangan tanpa transit Solo-Jeddah yang memudahkan jamaah dari Grobogan dan sekitarnya. (NAO) Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar