Jumat, 29 Maret 2024

Aksi Ribuan PK di Pati Memanas, Ini Penyebabnya

Murianews
Rabu, 14 Februari 2018 15:51:36
Ribuan Pemandu Karaoke melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Pati, Rabu, (13/2/2018). (ISTIMEWA)
Murianews, Pati – Ribuan Pemandu Karaoke (PK) yang menggelar aksi di depan Kantor DPRD Pati memanas. Itu terjadi setelah pengunjuk rasa memaksa masuk ke halaman kantor untuk menyuarakan suaranya langsung ke para wakil rakyat. Dari pengamatan lapangan, ribuan PK memaksa masuk setelah ada kabar tuntutan mereka tidak dikabulkan. Massa yang sebelumnya tenang pun mulai terbakar emosi. Ditambah salah seorang orator perempuan mengajak pendemo agar masuk ke halaman DPRD. ”Kita suarakan aspirasi kita. PK bukan pekerjaan haram. Ini pekerjaan halal,” kata salah satu demonstran. Aksi saling buka tutup pintu pagar DPRD pun terjadi, antara massa pendemo dan polisi. Sejumlah kayu yang tadinya digunakan untuk memasang spanduk pun dirampas petugas keamanan. Ketegangan sempat terjadi beberapa saat, hingga akhirnya polisi berhasil menghalau massa menjauh dari pagar kantor dewan. Hingga pukul 14.00 WIB, massa yang tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Karaoke (Pusaka) Pati tersebut, masih bertahan di depan kantor dewan. Mereka bertekat untuk bertahan hingga mendapat jawaban dari apa yang menjadi tuntutannya. Baca: Ribuan PK Geruduk Kantor DPRD Pati Diberitakan sebelumnya, ribuan PK mendatangi Kantor DPRD Pati untuk memperjelas nasib karaoke. Mereka datang menggunakan beberapa armada, mulai dari truk, mobil, hingga sepeda motor lengkap dengan pengeras suara untuk menyampaikan aspirasinya. Tak hanya itu, berbagai spanduk tuntutan juga dibentangkan dalam aksi tersebut. Salah satunya, spanduk bertuliskan Keluarga Kami Butuh HidupAnakku jadi pegawai negeri sipil (PNS), dari gaji pemandu karaoke (PK), hingga PK bukan PSK. Stop tutup karaoke. Selain tuntutan agar usaha karaoke tidak ditutup, mereka juga membentangkan spanduk agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak diam, turun ke Pati dan rakyat menanti. Wirnoningsih, salah satu peserta aksi mengatakan dalam aksi ini, setidaknya ada seribu lebih PK yang turun ke jalan. Jumlah ini hanya sebagian PK yang ada di Pati. Ini mengingat jika ditotal ada sekitar dua ribu lebih PK di Bumi Mina Tani. ”Jumlah karyawan (PK) yang ada lebih dari dua ribu orang. Karena itu kalau karaoke ditutup mau di kemanakan,” tegasnya kepada awak media. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar